Pos

Citra Aparat Hukum dalam Film Televisi Amerika: Tinjauan Fenomenologi Alfred Schutz

Oleh Eko Fangohoy Dari sejarahnya, film-film produksi Amerika Serikat mulai membanjiri televisi Indonesia sejak Orde Baru, terutama pada dasawarsa 1970-an. Kala itu, film-film bergenre western seperti Bonanza dan The Wild Wild West atau bergenre fiksi sains seperti Star Trek menghiasi acara di televisi di Indonesia—karena waktu itu stasiun televisi yang tayang hanyalah Televisi Republik Indonesia […]

De Oost: Kala Johan “Mitologis” Menggeser Westerling “Historis”

Oleh Eko Fangohoy Film “De Oost” yang dirilis pada tahun 2020 lalu mengundang kehebohan baik di negeri asal film itu dibuat maupun juga di Indonesia, negeri yang menjadi setting utama cerita dalam film tersebut. Kita semua sudah tahu kehebohan ini muncul terkait dengan figur Raymond Westerling yang menjadi “peran pembantu” dalam film itu. Namun, karakter Westerling […]

Dramaturgi dalam Film: Bollywood Vs. Hollywood

Oleh Panji Wibowo Intro Sinema India dalam wacana perfilman dunia seringkali dipandang sebelah mata. Sebuah wahana yang tersisih dari tilikan estetik dibanding dengan Hollywood atau sinema Eropa. Bahkan seringkali sinema India digeneralisasi dengan sebutan “Bollywood”, sebuah sebutan yang pada awalnya merupakan sebuah lelucon yang ditujukan bagi film-film berbahasa Hindi yang diproduksi sebuah studio di Mumbai […]

Realisme dalam Pemikiran Sergei Eisenstein dan Andre Bazin

Oleh Panji Wibowo Introduksi Eisenstein dan Bazin secara sekilas memperlihatkan dua kutub pemikiran yang berbeda.  Eisenstein memusatkan teorinya pada montase, yang dapat berarti pensejajaran penggalan-penggalan shot untuk kepentingan manipulasi filmis, sementara Bazin mengedepankan deep focus dan long take yang dapat berarti memberlangsungkan realitas tanpa interupsi. Disamping perbedaan tajam antara keduanya dalam tulisan ini saya akan […]

Karakter Ilmuwan Gila dalam Film-Film Sains

Oleh Eko Fangohoy Perluasan karakter atau tokoh membuat suatu cerita klasik menjadi lebih menarik. Karakter yang dulunya menjadi karakter (kuasi)protagonis-antagonis digeser menjadi hanya antagonis dengan menambahkan karakter protagonis-korban. Perubahan yang disengaja ini membuat cerita lebih dramatis dan nuansa psikologis yang diharapkan lebih tercapai.  Hal ini biasa dilakukan dalam adaptasi terhadap novel atau karya-karya tulis populer […]