Pos

Reflections of a Buddhist Nun

by Karma Lekshe Tsomo For years now, around the world, young people have been fleeing the villages and settling in cities in search of social freedom and opportunity. The results have been mixed. Like honey on the edge of a sword, these migrations have resulted in both happiness and pain, success for some and disaster […]

Puisi-Puisi Sholikin

Tamu ada yang masuk tanpa mengetuk pintu dengan lengking, bermata sipit, berkulit jambu susu merunyamkan isi kepala   berkeliling entah jernih akalnya mengerat tanah saban hari, seperti kediamannya sendiri   aku sekelumit pengetahuan pikiran cetek mengangguk saja ini sabda penguasa memplaster jalannya   dari jendela masalalu ibuku pernah bilang bahwa burung walet adalah isyarat kekayaan, […]

Ayub dan Frankl: Menemukan Makna Dalam Kehampaan Eksistensial

Oleh Tony Doludea Kitab Ayub ditulis sekitar 2500 tahun yang lalu itu menceritakan bahwa ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub, orang itu saleh dan jujur, menjauhi kejahatan dan takut akan Allah. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus […]

Sujud Pasrah Sumarah: Perlukah “Laku”?

Oleh Dr. Amos Setiadi Ditulis untuk Buletin WENING, Dinas Kebudayaan DIY (Kundha kabudayan), 2021 Artikel ini disusun dengan menggunakan pendekatan kajian kepustakaan, dimana penulis dalam menjelaskan dan menyimpulkan merujuk pustaka yang relevan sebagai pemahaman umum. Meski demikian, rujukan tersebut terefleksikan dengan apa yang penulis alami sehingga bagi penulis artikel ini merupakan kebenaran yang bersifat substantive […]

Kehidupan Manusia Prasejarah di Bukit Yomokho Sentani Papua

Oleh Hari Suroto Situs Yomokho terletak di sebuah bukit, sekitar 200 meter sebelah barat Khalkote, lokasi Festival Danau Sentani. Seluruh permukaan Bukit Yomokho ditumbuhi rumput ilalang, sebagian lereng bukit sebelah timur dimanfaatkan untuk berkebun umbi jalar, sayur-sayuran dan ketela pohon sedangkan kaki bukit berbatasan dengan hutan sagu dan Danau Sentani.  Survei permukaan tanah di Situs […]

Mengenal Tegalerin

Oleh Dr. Tri Mulyono, M.Pd. Setelah menciptakan KUR 267 dan wangsi, kali ini Lanang Setiawan dan Ria Candra Dewi memperkenalkan genre baru dalam puisi tegalan. Genre baru dalam puisi tegalan dimaksud adalah Tegalerin. Istilah Tegalerin berasal dari kata Tegal yang artinya wilayah Tegal wilayah Barat Provinsi Jawa Tengah. Akhiran –erin mengandung pengertian ‘asli orang atau […]

Membaca Tegal: Ladang Yang Menolak Kering

Oleh Tirto Suwondo   Tegal, sebagai sebuah kota/kabupaten di Pantai Utara Bagian Barat Provinsi Jawa Tengah, tidaklah boleh diasosiasikan hanya seturut katanya: tegal(an), ladang (bukan sawah), huma (yang kering). Sebab, kota yang telah berusia lebih dari 440 tahun itu, sampai saat ini tetap eksis sebagai wilayah yang diperhitungkan. Bukan saja karena Tegal menjadi ikon warteg, […]

Ritual Slametan dan Lagu Indonesia Di Gassenfest, Zug, Switzerland

Oleh Sigit Susanto Zug, Sabtu, 25 September 2021 kabut memayung di pinggiran kota. Namun di tengah kota, khususnya pada Gang Oswald ditutup dengan palang besi di setiap ujungnya. Warga kota Zug sedang menikmati pesta jalanan dengan tajuk Oswalds Fest. Pesta yang mengambil tempat sepanjang Gang Oswald ini sempat tertunda tahun kemarin 2020, karena pandemi corona, […]

Puisi-Puisi Irzi

DI JALAN MATRAMAN 2 : Hasan Aspahani /1/ Aku sungguh senang campur tegang setelah luput dari pandang nyalang satpam & ngeloyor dari sensor pagar anti pencurian di sebuah toko buku kenamaan jalan Matraman Kau tahu, penyair kakap kerap mencuri maka setidaknya—aku si pengagum beratnya mesti mengikuti cara paling mbeling, mengutil buku & menyelipkan di balik […]

Kritikus Adinan Budi Darma Rasa Kafka

Oleh Sigit Susanto Budi Darma menulis kumpulan cerita berjudul Kritikus Adinan. Seperti pada karya lain Orang-Orang Bloomington, tokoh-tokohnya selalu berwatak aneh dan konyol seperti orang sakit jiwa. Kritikus Adinan sejak dari awal diceritakan kedatangan seorang tamu. Ditekankan oleh Budi Darma, pengarangnya bahwa yang ‘menarik’ kedatangan tamu itu pada cara tamu itu masuk pekarangan dengan membunyikan bel sepeda berkali-kali. Dari […]