Pos

Yang Datang Membunuh dan Memeluk Ingatan

Oleh Tonny Trimarsanto* Ada satu hal yang menggoda, ketika mengingat film klasik Italia, Cinema Paradiso karya sutradara Giussepe Tornatore. Ya atau tidak, film itu mengajarkan soal betapa strategisnya ingatan dan bagaimana memainkan ingatan dalam sebuah petualangannya, akhirnya ingatan itu menjadi sebuah karya. Ingatan adalah bahan mentah aktif yang tersimpan, namun tetap hidup. Ingatan tidak saja […]

Wayang, Anak dan Politik Kebudayaan

Oleh Purnawan Andra* Festival Dalang Anak Nasional yang digelar di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini Indonesia Indah, pada 3-5 November 2025 ini mungkin tampak seperti kegiatan rutin – sekumpulan anak memainkan wayang dengan menyajikan teknik estetika untuk melestarikan tradisi. Namun di balik layar pertunjukan itu, tersimpan pertanyaan yang jauh lebih mendesak. Dalam kebudayaan yang kian […]

Paugeran

Oleh: Gus Nas Jogja* “Kekuasaan adalah racun yang merayu jiwa. Paugeran sejati adalah penawar racun itu, ditemukan bukan di dalam keraton, melainkan di dalam kerelaan untuk menjadi debu. Dari Pengging, senyum kematian menjadi paugeran abadi yang membimbing tahta Mataram Islam.” Historiografi Jawa bukanlah sekadar kronik pergantian raja dan perluasan wilayah; ia adalah sebuah kitab suci […]

Keberagaman Siasat Dramaturgi FTJ 2025

Oleh: Seno Joko Suyono*   Saya cukup menikmati menonton 15  finalis FTJ tahun ini. Kekuatan tiap kelompok dalam FTJ  2025 lumayan berimbang. Bisa disebut FTJ tahun ini salah satu FTJ yang terbaik lima tahun terakhir. Saya melihat  terdapat cukup keragaman estetis yang ditawarkan oleh para sutradara FTJ.  Komposisi antara naskah realis yang memainkan tema-tema domestik […]

Api Revolusi dengan Sumbu Kembar: Dialektika Injustisi dan Pilihan Etis Pergerakan Kaum Muda

Oleh: Gus Nas Jogja* Abstrak Esai ini mengeksplorasi kondisi paradoks pergerakan kaum muda dalam menghadapi krisis moral dan institusional: Dilema Sumbu Kembar. Sumbu pertama adalah Kejahatan Institusional, yang bermanifestasi sebagai keserakahan (pleonexia) para penguasa, korupsi, dan banalitas politik, yang meruntuhkan dasar-dasar keadilan dan merampas harapan kolektif. Sumbu kedua adalah Reaksi Destruktif Anarkisme, sebuah manifestasi nihilistik […]

Kepulauan Budaya

Oleh: Pietra Widiadi*   Sudah banyak yang kenal, apa itu archipalgos, atau nusa antara, pulau-pulau di antara samudera. Jejak yang sulit dihapus sebagai bagian yang tak terpisahkan dari negeri ini. Sebuah elan vital, perjuangan dan perjalanan hidup sebuah suku bangsa yang berada di kepungan air laut. Madura, tidak tunggal dalam sepenggal sejarah Indonesia atau Jawa […]

Merawat Ingatan Keindonesiaan Melalui Keterlibatan di Pinggiran

Oleh: Indro Suprobo*   Tanah air adalah tempat penindasan diperangi, tempat perang diubah menjadi kedamaian, tempat kawan manusia diangkat menjadi manusiawi, oleh siapa pun yang ikhlas berkorban. Patriotisme masa kini adalah solidaritas dengan yang lemah, yang hina, yang miskin, yang tertindas. Menuntut ilmu dan mengabdi kepada rakyat bukanlah dua perkara yang sepantasnya dipisah-pisahkan. — YB. […]

Jalan Budaya

Oleh: Mudji Sutrisno SJ.*   1. Manusia adalah makhluk yang berusaha terus menerus mencari “makna” dalam hidupnya. Dia juga terus menerus mengacu hidupnya pada apa yang dipandang berharga sebagai baik, benar dan indah dalam menghayati dan menapaki kehidupannya baik individual maupun sebagai komunitas. Dalam dirinya terdapat kemampuan untuk memahami secara akal budi (baca: kemampuan kognitif) […]

BRICS Literary Award, Para Sastrawan Pemimpi Hadiah dan Echo Chamber: Refleksi Epistemologis dan Moral atas Komodifikasi Kebenaran dalam Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Esai ini menganalisis fenomena hadiah sastra internasional, mengambil BRICS Literary Award sebagai lensa simbolik, dalam konteks Pendidikan Literasi dan Ekosistem Kebudayaan global. Tulisan ini mengupas ketegangan filosofis antara Sastra Sejati—sebagai pencarian kebenaran intrinsik dan keindahan (kalokagathia)—dengan Sastra Hadiah—sebagai komoditas budaya yang tunduk pada validasi ekstrinsik, geopolitik, dan bias juri. Melalui pendekatan […]

Hujan Mikroplastik dalam Perspektif Kultural

Oleh: Purnawan Andra*   Ekopoetika Hujan Hujan, yang dulu menjadi lambang kesuburan dan berkah dalam banyak tradisi Nusantara, kini turun membawa mikroplastik. Data penelitian BRIN sejak tahun 2022 menunjukkan bahwa setiap sampel air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik yang berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan, ban, dan sisa pembakaran sampah dan limbah plastik […]