Membaca “Garis Merah” Lukisan I Ketut Suwidiarta

Oleh I Made Kridalaksana* Karya seni, apa pun bentuknya, kalau sudah disuguhkan ke ranah publik hak interpretasinya sudah menjadi milik publik. Dominasi pemaknaan sudah bukan mutlak berada pada senimannya lagi. Hal ini disadari betul oleh I Ketut Suwidiarta terkait karya-karyanya pada pameran tunggal yang bertajuk “Crossing the Red Line” di Komaneka Gallery-Ubud, dari tanggal 4 […]

Dari Buku Seniman ke Buku Seni

Oleh Syakieb Sungkar Seorang seniman biasanya mempunyai sebuah buku yang berisi kumpulan corat-coret, sketsa, komentar-komentar atas drawing yang dibuatnya sendiri, sebuah design yang akan dieksekusi dalam bentuk lain. Seringkali, karena hasratnya untuk menggambar atau melukis, ia membuat karya di atas kertas apa saja yang dekat dengan dirinya. Kita dapat melihat sketsa-sketsa Hendra Gunawan yang menjurus […]

Sejarah Warna Merah dari Bongkasa

Oleh Jayakumara* Oo yeah… I’m the great pretender… Freddie Mercury, Great Pretender. 1 Teratai adalah nama seorang mahasiswi usia 18 tahun yang karena begitu miskinnya bersedia untuk dipoligami oleh seorang tuan tanah di desanya. Sang tuan tanah sendiri sudah memiliki tiga istri dan dengan demikian Teratai adalah istri keempat dari sang tuan tanah. Sesuai tradisi […]

Pirous

Oleh Syakieb Sungkar* Pak Pirous itu seumuran ayah saya. Hanya bedanya, ayah saya sudah lama mati sedangkan Pirous tetap segar bugar sampai sekarang. Ia dilahirkan sebagai Abdul Djalil Saifuddin Pirous, di Meulaboh, pada 11 Maret 1932. Dugaan saya kenapa ayah begitu cepat meninggal dunia, karena: pertama – sudah maunya Tuhan, kedua – ayah saya berbadan […]

Kisah di Balik Lukisan yang Batal Dipinjamkan (Dari Pameran “Revolusi!” di Rijksmuseum, Amsterdam)

Oleh Agus Dermawan T. Tujuh lukisan koleksi Istana Presiden batal dipinjamkan ke Rijksmuseum. Mengapa? Banyak kisah unik di balik lukisan-lukisan yang bernominal amat tinggi itu. Sepanjang 11 Februari sampai 5 Juni 2022 Rijksmuseum Amsterdam menggelar pameran besar berjuluk “Revolusi! Indonesie Onafhankelijk” (Revolusi! Indonesia Merdeka). Pameran ini dikutarori oleh Amir Sidharta, Bonnie Triyana dari Indonesia, dan […]

Kisah Kuat dan Kesenian Alternatif Kolong Jembatan

Oleh Karen Hardini* 1 Isu hubungan seni dan lingkungan  kerap  diangkat pada tataran publik yang lebih luas. Saya teringat  sosok Romo Mangunwijoyo. Bagaimana ia turut membangun mentalitas warga Kali Code. Romo mengajarkan warga Code tidak membuang sampah sembarangan serta membangun Kali Code menjadi indah, dengan arsitektur yang unik. Saya juga ingat Tisna Sanjaya di Bandung. […]

Eksprimen Geometri dalam Facade Masjid Ridwan Kamil

Oleh: Kecubung Pangasih* 1 Penonjolan pola geometri telah berkembang berabad-abad dalam masjid-masjid. Estetika Islam kuat dalam geometri karena cenderung menghindari gambar-gambar figuratif. Dinding-dinding masjid, langit-langit, pintu, ubin atau lantai sampai mihrab masjid-masjid kuno di Iran, Turki sampai kawasan negara-negara Asia Tengah yang telah berumur ratusan tahun memiliki pola-pola geometri yang rumit dan indah memberikan rasa […]

Goenawan Mohamad, Potret, Haruki Murakami

Oleh Wahyudin Dua bulan sebelum mulai menulis catatan kuratorial pameran tunggal Goenawan Mohamad, Potret (OHD Museum, Magelang, 23 Oktober 2021-28 Februari 2022), saya membaca rampung dua jilid novel Haruki Murakami. Jilid pertama berjudul Membunuh Commendatore: Idea yang Menjelma setebal v + 510 halaman. Jilid kedua setebal v + 536 halaman berjudul Membunuh Commendatore: Metafora yang […]

Mengintip Jejak Penyair yang Mahir

In Memoriam Eddy Soetriyono (1956-2021) Oleh : Agus Dermawan T. Petrus Kanisius Eddy SoetriyonoEddy Soetriyono, pengamat seni, kritikus, kurator dan penulis berbagai hal, tiba-tiba wafat pada Sabtu, 9 Oktober 2021 lalu. Kecelakaan tunggal merenggut kehidupannya yang meriah dan penuh semangat. Betapa tidak. Pada hari-hari sebelumnya ia masih ramai berkata-kata dalam sejumlah WhatsApp (WA) Group. Kalimat-kalimatnya […]

Gebrakan Kaum dAdA

Oleh Sigit Susanto Dentum meriam bergelagar di daratan Eropa. Bom menghujani kota-kota hunian. Menumpulkan akal budi peradaban manusia. Perang Dunia I telah berkobar. Sulit diramalkan, perang akan segera mereda. Lebih-lebih di kalangan seniman, apa yang bisa mereka perbuat? Dengan senjata kanvas, alat musik, dan pena, bisakah mereka menengahi untuk menghentikan perang? Mustahil. Pada saat yang […]