Kitong Sayang Tanah Papua, Tra Terbilang Bahasa dan Sastranya: Mengusahakan Pemajuan Bahasa dan Sastra Tanah Papua

Oleh Djoko Saryono di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung (Pepatah Melayu) di mana bumi Papua sa pijak, di situ langit Papua sa junjung Apuni inyamukut werek halok yugunat tosu Berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap sesama (Pepatah Lembah Baliem, Wamena) Berbuatlah sesuatu yang terbaik terhadap bahasa dan sastra Tanah Papua Selain kekayaan alam dan […]

Hujan Bulan Juni dan Ekologi Keheningan

Oleh Purnawan Andra “Tak ada yang lebih tabah / dari hujan bulan juni,” tulis Sapardi Djoko Damono, membuka puisi yang telah melintas batas medium, generasi, bahkan makna berjudul Hujan Bulan Juni tersebut.  Larik itu bukan hanya frasa puitik, melainkan pancaran sunyi dari lanskap batin yang mengendap lama dalam memori kolektif masyarakat. Hujan Bulan Juni bukan […]

Pancasila, Kebudayaan dan Bina Bangsa

Oleh: Djoko Saryono* Ada pertautan saling menguntungkan [simbiotis] antara Pancasila, kebudayaan, dan pembangunan bangsa. Sebagai temuan cemerlang bangsa Indonesia yang otentik dan koheren, karakter inti Pancasila adalah gotong royong. Sebagaimana bangsa Amerika memiliki karakter inti kebebasan, bangsa Tiongkok memiliki karakter inti keuletan atau ketangguhan, bangsa Indonesia memiliki karakter inti kegotongroyongan. Kegotongroyongan sebagai karakter inti Pancasila […]

Destinasi Bernama Ramah: Hariyanto dan Siasat Menyusun Wajah Wisata Indonesia

Oleh: Doddi Ahmad Fauji* Ketika Negara Belajar Menyambut Ada banyak cara membangun sebuah negeri. Sebagian memilih jalan industri. Sebagian lagi mengandalkan tambang, atau megaproyek infrastruktur. Tapi ada satu jalan yang kerap dilupakan—jalan yang tak selalu diukur dengan angka ekspor atau volume kontainer, tapi dengan sapaan ramah, cerita warga, dan jejak kaki orang asing yang pulang […]

Mempertimbangkan Pak Wibawa 

 Oleh Purnawan Andra* Dulu, di persimpangan jalan utama dekat alun-alun kota kelahiran saya di Magelang, berdiri tegak sebuah sosok yang familiar dan tak lekang oleh waktu: ia adalah patung polisi yang tegak berdiri di samping traffic light “bernama” Pak Wibawa. Dalam posisi beristirahat, sorot matanya tajam mengawasi lalu-lintas. Tidak bergerak apalagi menoleh, tentu saja.  Tak […]

Monyet, Hanuman, Tubuh Tradisi dan Kemanusiaan Kita 

Oleh Purnawan Andra* Dalam lanskap kebudayaan Jawa, monyet bukan sekadar satwa, tetapi citra kompleks yang hidup di antara seni, mitologi, dan politik identitas. Ia hadir dalam narasi-narasi tubuh, mulai dari performa spiritual Hanuman dalam Ramayana hingga tubuh-tubuh primata yang diseret ke jalanan sebagai topeng monyet.  Tubuh-tubuh ini bukan hanya hadir untuk ditonton, tetapi dipertunjukkan sebagai […]

Estetika Ciuman, Imajinasi yang Digugat, dan Demokrasi Takut Simbol 

Oleh Purnawan Andra Ketika seorang mahasiswi seni rupa ITB dihadapkan pada ancaman pidana karena menggubah meme dua tokoh elite nasional Prabowo Subianto dan Joko Widodo sedang berciuman, pertanyaannya bukan lagi semata soal kesusilaan atau pelanggaran hukum. Negara seperti memberi sinyal bahwa simbol tak boleh disentuh. Bahwa dalam demokrasi yang katanya terbuka, estetika justru jadi medan […]

Break the Language Barriers: Perjumpaan Sinekar, Fatamorgana, Splinter of an Age dan Sea of Silence 

Oleh Sekar Tri Kusuma  Benang Merah antara Sinekar, Fatamorgana dan Splinter of an Age  Sepanjang tahun 2023 menjadi perjalanan yang sangat berarti bagi saya. Berawal dari kenekatan untuk menjalankan misi mengumpulkan video vertikal pose di berbagai tempat umum sebagai laboratorium gerak yang saya beri tajuk Laboratorium Sinekar. Tempat umum yang pertama kali saya kunjungi adalah […]

750 Tahun Indonesia – Tiongkok

Oleh Agus Dermawan T.* Pada medio April 2025 Presiden Xi Jinping bertelponan dengan Presiden Prabowo. Mereka saling mengingatkan bahwa usia hubungan diplomatik RI (Republik Indonesia) dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) terbilang 75 tahun. Namun apabila mengacu kepada muhibah para saudagar kerajaan dua negara, hubungan diplomatik itu sudah terjalin 750 tahun. Mau buktinya? Mari kita baca. […]

Dari Surat ke Gerakan: Membaca Gereja sebagai Ruang Kehidupan Baru

 Oleh Mike Hapsari  Ada masa di mana rumah-rumah ibadah dipenuhi suara-suara syahdu yang membawa manusia mendekat pada keheningan batinnya. Ada masa di mana doa tidak hanya bergema di ruang-ruang sakral, tetapi juga di ruang-ruang dalam dada manusia. Namun zaman bergerak, dunia berubah. Bangku-bangku gereja yang dahulu penuh, kini sering hanya menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Di […]