Entries by

Umbu Landu Paranggi, RIP

Aide Memoire bukalah jendela, di luar angin menyiapkan pelaminan kemarau sebelum burung-burung dan daunan luput dari nyalang pandang dukaku catatan-catatan mengubur segala kecewa upacara kecil hari-hari kelampauanku bukalah kerudung jiwa di sini gemakan kenangan pengembaraan sunyi jauh atau dekat, dari ruang ini sebelum sayap-sayap derita dan kerja pergi berlaga mendarahi bumi dan dengan gemas menyerbu […]

Festival Tokyo 2012-2013, Sebuah Kenangan

Oleh Seno Joko Suyono 1 Sebuah lubang besar menganga  di halaman Nishi Sugamo Factory,Tokyo 22 November 2012. Tanah-tanah bekas galian dibiarkan berserakan tak rapi. Karya itu bagian dari Festival Tokyo. Beberapa cangkul tergeletak di timbunan tanah. Lalu ada peti-peti kayu―seperti peti kemas yang dibiarkan bertumpuk di  pinggir lubang. Saya dengan rasa ingin tahu mendekati galian tersebut. […]

Estetika-Estetika Musik Pascanormal

Oleh Joko Suranto Gombloh Pandemi Covid-19 meluluh-lantahkan semua bidang kehidupan, tak terkecuali dalam bidang kehidupan seni musik. Bencana virus nyaris menghentikan laju perkembangannya, bahkan mematikan praksis penciptaan maupun desiminasinya secara kehidupan normal sebelumnya. Virus telah memaksa pelaku musik untuk menciptakan perilaku baru, tradisi baru, bahkan kebudayaan baru bermusik—di luar kebiasaan normatif yang telah memberikan rasa […]

MARYAM: Keperawanan, Penyaliban dan Kebangkitan Yesus

Oleh Budi Murdono   Judul Buku: Panggil Aku Maryam: Sebuah Biografi Kritis Bunda Maria Penulis: Lesley Hazelton Penerbit: IRCiSoD Tahun: 2020 Tebal: vi+372 Masih dalam suasana Paskah, secara kebetulan saya selesai membaca buku biografi Bunda Maria ini. Ditulis oleh Lesley Hazleton, penulis perempuan kelahiran Inggris yang juga seorang psikolog dan wartawan kawakan. Banyak bukunya yang […]

Puisi-Puisi Hikmat Gumelar

RED LIGHT hengkang ke negara mana pun kau akan tetap selalu terapung di tengah lautan kesendirian di tengah lautan kesepian di tengah lautan kekecewaan di tengah lautan kemarahan hengkang ke negara mana pun ke negara yang kau sanjung-sanjung maju makmur dan menjunjung hukum sekalipun tak akan membuat denyut jantungmu menjelma menjadi lagu yang kau rindu […]

Dari Luang Prabhang sampai Vang Vieng

Oleh Yudhi Widdyantoro …Bandar itu sunyi. Hanya terdengar suara dengung laler di jalan-jalan dan kedai. Arca Buddha terbaring di lapangan yang kotor merenungi gerimis yang berdoa kepada daun-daunan dan rumputan. Di jalan ke kuil, sekelompok serdadu yang letih bermain gitar mencari keindahan antara sinar bulan dan bau bangkai… (Abdul Hadi W.M 1975) 1 Abdul Hadi […]

Perihal Polemik Chattra: Sebuah Usaha Memaknai Ulang Filosofi Stupa

Oleh Stanley Khu   1¹  Dalam pengertiannya yang paling sederhana, sebuah stupa Buddhis adalah gundukan batu tempat menyimpan relik dan sekaligus penyimbol batin Buddha. Tapi, pengertian sederhana ini berisiko mengalihkan kita dari aspek simbolik dan filosofis stupa, yakni stupa sebagai simbol Dharma dan keadaan tercerahkan seorang Buddha. Di India masa pra-Buddhis, jasad para raja dan tokoh […]

Memahami Chattra Borobudur dan Melerai Sebuah Perdebatan

Oleh Prawirawara Jayawardhana  Dibangun pada kisaran abad 8-9 Masehi oleh Wangsa Syailendra, dengan waktu penyelesaian diperkirakan memakan waktu 75 tahun, kemudian mulai ditinggalkan pada sekitar abad 14-15 Masehi karena satu dan lain hal, Candi Borobudur terkubur oleh waktu selama lebih kurang 4 abad sebelum akhirnya ditemukan kembali pada 1814 oleh Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles […]

Di Antara Stanislavski dan Brecht ada Tabakov

Oleh Iwan Jaconiah DRAMATURG ternama asal Argentina, Carlos Maria Alsina, 63, pernah menulis sebuah buku berjudul “De Stanislavski A Brecht: Las Acciones Físicas teoria y practica de procedimientos actorales de construction teatral” (edisi bahasa Spanyol). Ini buku sempat menggemparkan dunia teater di Amerika Latin dan Eropa Timur, empat tahun lalu.  Alsina berani membandingkan antara teoritis […]

Toleransi di Fakfak

Oleh Hari Suroto Dalam budayanya, masyarakat Fakfak, Papua Barat sangat toleran, hal ini tercermin dari filosofi satu tungku tiga batu. Arti filosofi tungku tiga batu ini adalah masyarakat Fakfak sangat toleran terhadap perbedaan. Sejak zaman dahulu, masyarakat Fakfak terbuka dengan masyarakat baru yang datang dari luar. Masyarakat Fakfak sangat menghormati dan menghargai orang lain. Berbagai […]