Pos

Jangan Mengambil Nasi Dari Mulut Orang Lain

Epik dari Teater Kita Makassar Oleh Afrizal Malna* Generasi 70-an hingga 90-an merupakan jejak yang mewarnai tumbuhnya teater epik di Makassar. Generasi ini melibatkan kehadiran seniman-seniman teater Makassar seperti Rahman Arge, Aspar Paturusi, A.M. Mochtar, Yudhistira Sukatanya, Yacob Marala, dan Fahmi Syarif.1 Asia Ramli Prapanca yang menjadi fokus tulisan ini bersama dengan Teater Kita Makassar, […]

Imajinasi Komunal dan Kebudayaan Indonesia Pascatradisi (Catatan Festival Budaya Panji 2024)

Oleh: Purnawan Andra* Memperingati penetapan kisah Panji sebagai Memory of The World oleh UNESCO tahun 2017, digelar Festival Budaya Panji (FBP) di Gedung Kesenian Jakarta pada 22-24 Oktober 2024. Sepuluh kelompok terpilih menampilkan tafsir kisah Panji dengan kekayaan cerita dan ekspresi artistik menjadi wajah budaya Panji di Indonesia hari ini. Karena tidak hanya semata ekspresi […]

Imam Al-Bukhari dan Sukarno di Theater of Samarkand, Uzbekistan

Sebuah tablo teater-musik tentang perjalanan Presiden Sukarno ke Uzbekistan pada 1956 diproduksi oleh Bumi Purnati Indonesia bekerja sama dengan Kattakurgan Drama Theater of Samarkand, Uzbekistan.   Kattakurgan, 16 November 2024. Bumi Purnati Indonesia bekerja sama dengan Kattakurgan Drama Theater of Samarkand dari Uzbekistan memproduksi teater-musik bertajuk Imam Al-Bukhari & Sukarno. Ini adalah pentas kolaborasi yang […]

Pementasan Teater Api Indonesia di Hamburg, Jerman

Pementasan Teater Api Indonesia ( TAI ) S U R U P 15 – 16 November 2024, 19.00. Buhnenstudio Hamburg Bunker Feldstrasse 66, 20239 Hamburg Germany Sutradara : Luhur Kayungga. Aktor : Nur Hayati. Naryo Pamenang. Galuh Tulus Utama. Slamet Gaprax. Dedi Obenk. Muhammad Saleh. Pimpinan Produksi : Turah Hananto. Humas : Endang Pergiwati. Stage […]

“Saudara Berdiri di Pihak yang Mana?” Politik Seni Subversif Rendra

“Saudara Berdiri di Pihak yang Mana?” Politik Seni Subversif Rendra Penulis : Max Lane ISBN: 978-602-61588-6-4 x + 255 halaman; 13 x 19 cm. Rp 90.000 “… sejarah politik kebudayaan Indonesia adalah lapangan yang masih sepi dari penelaahan kalangan umum. Bisa jadi lebih ironis lagi karena sejarah politik kebudayaan dari satu rezim yang paling lama […]

Proses Kreatif “Aduh”

Oleh Jose Rizal Manua Kami berlatih di teras rumah mas Putu yang berukuran 3m X 5m, yang di sudut-sudutnya berisi beberapa kursi. Di ruang sempit yang panas inilah mas Putu menyusun pengadeganan. Ya, kalau siang terasnya terasa cukup panas, membuat semua pemain mandi keringat setelah menyelesaikan sesi latihannya. Tapi, hikmah dari tempaan latihan keras ini […]

Perjalanan Tubuh: Narasi Mistik Darah dan Ruh

Oleh Abdullah Wong* Itu Tubuh mengucur darah mengucur darah rubuh patah mendampar tanya: aku salah? kulihat Tubuh mengucur darah MUNGKIN Chairil Anwar tak semata berkisah tentang Isa. Mungkin tentang Husein yang dipenggal Yazid di Karbala, atau al-Hallaj yang dipancung di Baghdad. Karena di sajak itu, Chairil sedang menyorot tubuh. Tubuh yang mengucurkan darah. Darah pada […]

Tragedi Cincin Baja

Oleh Seno Gumira Ajidarma “Orang Dagang” gubahan Amar Rahmad pada 1971, adalah drama kehidupan sehari-hari. Sedikit dari naskah yang mengungkap realisme dan antropologi dunia dagang, tanpa menjadikannya forum petuah, maupun tujuan pencapaian seni. Saya selalu terkenang sebuah adegan drama di TVRI dari masa lalu, yang–dalam ingatan saya–berjudul “Orang-Orang Dagang”. Selalu terpikir oleh saya, jika dapat […]

Pantomim dan Api Gagasan

Gelar Pantomim Taman Budaya Yogyakarta mengusung Tema besar: Pantomim dan Api Gagasan. Bahwa gagasan-gagasan baru dari generasi muda akan lebih menghidupkan pementasan pantomim. Baik dari segi bentuk maupun isi pertunjukan. Api Gagasan akan terus menyala. Menjadi spirit untuk mencipta karya dan merancang agenda kerja kedepannya. Berkarya dan bekerja, membuat sejarah baru seni Pantomim Yogyakarta. Gelar […]

Hare Rumemper : Teater Sebagai Laboratorium

Oleh A Zaenuri Lahir di Surabaya, 6 Juni 1954. ‘Hare’ nama panggilannya, dia adalah darah Belanda. Kakeknya seorang Belanda pedagang rempah-rempah kawin dengan perempuan pribumi Banda Neirah. Dari sini lahir bapaknya dan menikah dengan perempuan Tulungagung dari keluarga seniman. Keluarga ibunya banyak yang jadi seniman bahkan pamannya dalang wayang kulit. Hare lahir di Surabaya, karena […]