Pos

Destinasi Bernama Ramah: Hariyanto dan Siasat Menyusun Wajah Wisata Indonesia

Oleh: Doddi Ahmad Fauji* Ketika Negara Belajar Menyambut Ada banyak cara membangun sebuah negeri. Sebagian memilih jalan industri. Sebagian lagi mengandalkan tambang, atau megaproyek infrastruktur. Tapi ada satu jalan yang kerap dilupakan—jalan yang tak selalu diukur dengan angka ekspor atau volume kontainer, tapi dengan sapaan ramah, cerita warga, dan jejak kaki orang asing yang pulang […]

Mempertimbangkan Pak Wibawa 

 Oleh Purnawan Andra* Dulu, di persimpangan jalan utama dekat alun-alun kota kelahiran saya di Magelang, berdiri tegak sebuah sosok yang familiar dan tak lekang oleh waktu: ia adalah patung polisi yang tegak berdiri di samping traffic light “bernama” Pak Wibawa. Dalam posisi beristirahat, sorot matanya tajam mengawasi lalu-lintas. Tidak bergerak apalagi menoleh, tentu saja.  Tak […]

Estetika Ciuman, Imajinasi yang Digugat, dan Demokrasi Takut Simbol 

Oleh Purnawan Andra Ketika seorang mahasiswi seni rupa ITB dihadapkan pada ancaman pidana karena menggubah meme dua tokoh elite nasional Prabowo Subianto dan Joko Widodo sedang berciuman, pertanyaannya bukan lagi semata soal kesusilaan atau pelanggaran hukum. Negara seperti memberi sinyal bahwa simbol tak boleh disentuh. Bahwa dalam demokrasi yang katanya terbuka, estetika justru jadi medan […]

Break the Language Barriers: Perjumpaan Sinekar, Fatamorgana, Splinter of an Age dan Sea of Silence 

Oleh Sekar Tri Kusuma  Benang Merah antara Sinekar, Fatamorgana dan Splinter of an Age  Sepanjang tahun 2023 menjadi perjalanan yang sangat berarti bagi saya. Berawal dari kenekatan untuk menjalankan misi mengumpulkan video vertikal pose di berbagai tempat umum sebagai laboratorium gerak yang saya beri tajuk Laboratorium Sinekar. Tempat umum yang pertama kali saya kunjungi adalah […]

750 Tahun Indonesia – Tiongkok

Oleh Agus Dermawan T.* Pada medio April 2025 Presiden Xi Jinping bertelponan dengan Presiden Prabowo. Mereka saling mengingatkan bahwa usia hubungan diplomatik RI (Republik Indonesia) dan RRT (Republik Rakyat Tiongkok) terbilang 75 tahun. Namun apabila mengacu kepada muhibah para saudagar kerajaan dua negara, hubungan diplomatik itu sudah terjalin 750 tahun. Mau buktinya? Mari kita baca. […]

Kartini, Tubuh Menari dan Bahasa Emansipasi 

 Oleh Purnawan Andra* Memperingati 21 April, kita mengingat Raden Ajeng Kartini kerap diposisikan sebagai ikon emansipasi dan pendobrak tembok feodalisme dalam sejarah perempuan Indonesia. Namun narasi ini sering kali berhenti pada kisahnya tentang pendidikan, surat-surat kepada Stella, atau tekadnya melampaui kungkungan pingitan.  Di balik pengakuan itu, tersembunyi lapisan pemikiran yang lebih dalam—yang belum banyak digali: pandangannya […]

Tubuh Tradisi yang Terperi dan Krisis Epistemologi Kultural Kita 

 Oleh Purnawan Andra Cerita Panji sering dirayakan sebagai salah satu karya sastra klasik paling penting dari Jawa. Ia dihidupkan ulang dalam berbagai bentuk: pementasan wayang, tari topeng, hingga festival budaya lintas negara. Bahkan UNESCO mengakui naskah-naskahnya sebagai bagian dari Memory of the World.  Namun, di balik selebrasi itu, kita kerap lupa bahwa kisah Panji bukan hanya […]

Titiek Puspa Boulevard

Oleh Agus Dermawan T. Titiek Puspa adalah legenda dunia hiburan yang tiada taranya. Namanya layak diabadikan sebagai nama jalan raya di seluruh Indonesia. ——– PADA 19 Maret 2025 saya diundang untuk menghadiri pesta ulang tahun ke-10 Ciputra Artpreneur di Ciputra World 1, Jakarta Selatan. Sebelum acara dimulai saya bercakap-cakap dengan Rina Ciputra selaku Presiden Direktur […]

Minta Maaf: Esensi Kultural, Formulasi Retoris dan Problem Sosio-Komunal Bangsa

Oleh Purnawan Andra Dalam budaya Indonesia, terutama pada saat Lebaran, minta maaf merupakan ritual yang sarat makna. Tidak hanya bermakna religi dan berfungsi sebagai bentuk perbaikan hubungan interpersonal, tapi juga sebagai cermin nilai-nilai kebersamaan, kerendahan hati, dan penghormatan terhadap norma sosial. Secara antropologis, minta maaf pada saat Lebaran merupakan ritual sosial yang telah mengakar dalam tradisi […]

Mudik: Antara Mitos dan Realitas

 Oleh Tengsoe Tjahjono* Mudik adalah ritus peralihan. Ia bukan sekadar perjalanan pulang, melainkan sebuah momen liminal, sebuah batas antara yang lalu dan yang akan datang. Saat merayakan Idulfitri atau perayaan besar lainnya, seperti Chuseok di Korea, manusia sejenak kembali ke akar. Mereka mengunjungi orang tua, berziarah ke makam leluhur, dan merasakan kehangatan kampung halaman yang […]