Pos

Panggung Drama Sosial Politik Indonesia 

 Oleh Purnawan Andra* Belakangan ini, kita menyaksikan dinamika sosial-politik Indonesia yang penuh gejolak. Mulai dari demo buruh, protes mahasiswa, maraknya aksi solidaritas setelah kematian seorang pengemudi ojek online, hingga perdebatan di ruang digital yang tak pernah berhenti.  Peristiwa-peristiwa ini sering kita tanggapi dengan cara sederhana, seperti tentang siapa salah, siapa benar, siapa yang patut disalahkan, […]

Mengapa Teater Koma Belum Titik

Oleh Bambang Bujono* Sebuah catatan dari menonton pementasan Teater Koma Mencari Semar, naskah dan sutradara Rangga Riantiarno, di Ciputra Theatre, Jakarta, 13-17 Agustus 2025. Teater Koma belum titik. Grup yang didirikan pada 1977, ketika penggagas Taman Ismail Marzuki habis masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta, seolah hendak membuktikan bahwa tanpa seorang “maecenas” sekaliber Bang Ali, Teater […]

Lagu Leo Kristi: Liriknya

Oleh Prof. Dr. Mudji Sutrisno SJ.* “Hening sekelilingmu kau lihat fajar mulai menyingsing kau dengar suara adzan pagi kau dengar suara bedug di surau, hatimu menangis jangan bersedih, Allah pengasih” Inilah syair awal “Nyanyian Fajar”, sebuah lagu balada pagi dari Leo Kristi dalam acak “Nyanyian Fajar”. Ia menyapa pagi di ranah desa dengan menghibur jangan […]

Pameran Seni Virtual Kontemporer & Demo 29 Agustus Berdarah

Oleh Mikke Susanto* Demonstrasi dan protes masyarakat Indonesia atas kelakuan sejumlah anggota DPR RI dan kasus kenaikan pajak oleh Pemerintah di akhir Agustus 2025 sangat meneror kita. Apalagi peristiwa tersebut telah memakan korban. Seorang pengemudi ojol meninggal dunia dilindas rantis Polri di Jakarta pada 29 Agustus lalu. Di hari berikutnya aksi massa pun berlanjut di […]

Ziarah Seni Modern dan Sosok Patron Seni Hendra Hadiprana

Oleh Bambang Asrini Widjanarko* Sebuah ziarah dihamparkan, seperti mengikuti arah hati menyusuri ‘jejak-jejak sakral’ dalam sejarah seni modern Indonesia. Pameran Retrospeksi bertajuk Napak Tilas Seni di Galeri Hadiprana, Jakarta 23 Agustus sampai 15 September 2025 ini membuka memori. Event itu menyibak ulang karya koleksi-koleksi salah satu patron seni penting, tepatnya seni rupa; Hendra Hadiprana.  Koleksinya […]

Antara Pahat, Pasar, dan Memori Tubuh: Sebuah Catatan Reflektif Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Serenan

Oleh Chici Yuliana Nadi* Di setiap sudut rumah, di ruang kerja pengrajin, suara pahat seakan menjadi denyut harian yang tak pernah absen. Ada sesuatu yang lebih dalam daripada sekadar keterampilan teknis—sebuah memori tubuh yang lahir dari puluhan tahun kebiasaan, dari tangan-tangan yang terbiasa memahat tanpa banyak berpikir, seakan kayu dan tubuh sudah bersepakat untuk saling […]

One Day Retreat TWIM

Dulu mudah marah, sekarang lebih mudah memaafkan. Dulu penuh beban, sekarang bisa tersenyum bahagia. Ini cerita nyata peserta One Day Retreat TWIM Yayasan Dhammasukha Indonesia. Yuk, temukan ketenangan yang sama. Minggu ke-2 (14 September), dan Minggu ke-4 (28 September) 08.00 – 16.00 WIB Komplek, Jl. Taman Palem Mutiara No.11 Blok A5, RT.7/RW.14, Kecamatan Cengkareng, Kota […]

Pohon/Kayu, Monografi Anusapati

Dalam karya-karya Anusapati, isu lingkungan bukan hanya berasal dari penggunaan material pohon dan kayu, namun bermula dari sikap dan dorongan untuk niscaya terhubung dengan alam. Tersebab dorongan inilah ia memilih untuk terlibat dengan material kayu di dalam proses penciptaan karyanya. Bagi Anusapati, keterampilan merupakan pengetahuan yang eksis dan melekat di dalam aktivitas membuat ( making […]

Rumah Makna

Oleh Prof. Dr. Mudji Sutrisno SJ* I. Kebudayaan, ketika dibaca oleh manusia atau kita sebagai pelaku pemberi makna (baca: the signifying actor), ‘harus’ disadari melalui 4 tahap membacanya agar paham artinya. Tahap pertama, kita baca dari sumber dan oasenya. Tahap ini mengajak mata baca kita dengan kesadaran dari bahasa logis ke tulis serta semiotis (tanda). […]

Pelajaran Samin Surosentiko dan Monkey D. Luffy dari Pati

Oleh Dwi Sutarjantono* “Ora obah, ora mamah. Kalau tidak bergerak, tidak makan.” — Samin Surosentiko. Pati yang biasanya tenang, bahkan sering dilabeli “kota para pensiunan,” mendadak riuh. Puluhan ribu warga memadati alun-alun, membawa spanduk dan mengangkat suara. Pemicu utamanya: penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dianggap melonjak tajam. Yang menarik […]