Puisi-Puisi Gilang Sulaeman
Surat Buat Tante Lien
Kepada: Wieteke Van Dort
Kepada Tante Lien yang periang, hendak kukabarkan padamu kalau nasi goreng
dengan taburan embun sudah siap tersaji di piring putih dengan nyanyian riang
ayam jantan -seriang nyanyianmu: Geef Mij Maar Nasi Goreng! Kututup dengan tudung senja,
agar hangatnya tak mengudara di dingin sepi. Tante Lien kulihat liurmu membasah di dada,
bolehkah kuseka dadamu dengan untaian puisiku? Agar kebaya birumu tak seasin laut jawa.
Tante Lien yang jenaka, hari itu ada burung gereja yang menata dukanya. Kau angkat
telegram, berkata: Hallo, Bandoeng? Seseorang menjawab: Ja moeder, hier ben ik. Seketika
matamu menjelma lelehan lilin terbakar rindu. Aku tak mengenal rindumu, tapi begitu cepat
ia akrab denganku -mungkin seperti kakekku yang lupa rasa kenyang. Maaf, Tante Lien!
Bukan maksudku menyinggung, tapi ingatan ini lebih akrab di kepala dari bualan televisi.
Tante Lien! Nasi gorengmu sudah lelah menunggu, kerupuk-kerupuk itu sudah mulai
mengantuk. Segeralah santap sebelum mereka dilahap sepi! Nasi goreng buatanku mungkin
tak selezat buatan kakekku, mungkin karena dapurku telah terpapar virus zaman. Tapi soal
rasa, aku jamin masih sekental melankolia. Terimakasih Tante Lien, sudah membaca suratku
dengan khidmat, seperti aku menikmati lagu-lagumu.
Demokrasi Paling Sunyi
Aku mendegar ribuan cacing riuh di dalam pusarmu
dan gemuruh lambungmu yang erupsi -mulutmu bau sulfur
terlihat kau sepucat wajah negeri yang lama terjangkit korupsi
Astaga! Nak, apa kau masih kenal nasi?
“Aku lebih kenal demokrasi! demokrasi dalam tubuhku!”
—
*Gilang Sulaeman, bernama lengkap Eka Gilang Wicaksana Sulaeman. Lahir di Jakarta Barat, 23 November 2000. Seorang pemuda yang menggemari kesusasteraan sejak duduk di bangku SMA. Ia sudah beberapakali mengikuti ajang kesusasteraan, salah satunya pementasan drama ‘Manufaktur Anatomi Kera’ karya Gulang Satria Pangarso bersama Teater Lontjeng pada 22 September 2022. Dan sampai hari ini ia masih aktif di dunia kesusasteraan. Karya-karyanya berupa: puisi dan cerpen sudah pernah dimuat di Cakradunia.co, Adakreatif.id, Kompasiana, dan Poros Selatan.