Gondrong Seniman, Perlawanan dan Persoalan

Oleh Agus Dermawan T. Rambut gondrong semula diklaim sebagai milik seniman. Namun pada 1970-an gondrong mewabah jadi milik seluruh kaum lelaki segala profesi. Pemerintah Orde Baru resah dan berhasrat membrangus. ————— PADA AWAL tahun 1973 warga STSRI (Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia) “Asri” Yogyakarta mendapat berita buruk. Pasalnya, ada kabar bahwa pemerintah Orde Baru mengecam […]

Lintas Zaman Topi Seniman

Oleh Agus Dermawan T. Baret ternobatkan sebagai topi seniman, walau baret juga trade mark tukang copet dan preman. Namun topi fedora, yang disebut sebagai topi mafia, diam-diam menggeser baret ke pinggiran. Selintas tinjauan kosmologis. ———– Pada suatu hari di tahun 1984 Basoeki Abdullah gugup. “Wah, Perry sudah datang! Mana baret saya?” Sekretarisnya, Bernadetta, segera mengambil baret […]

The Voice of Archipelago : Membisikkan Cinta di Tengah Gejolak Ekstrem Sayap Kanan

Oleh Azuzan JG PCINU Belanda menggelar Festival Islam Kepulauan dengan tema The Voice of Archipelago. Kegiatan ini diselenggarakan di berbagai kota di Belanda. Meski telah usai, kegiatan ini cukup aktual menjawab persoalan sejauh mana ekspresi Islam di ranah kebudayaan bermanfaat bagi kehidupan. Perlu dicatat, festival ini berlangsung ditengah-tengah merebaknya gerakan anti Islam di Eropa.   “Melalui […]

Buku Cerita Yang Menggugah Human History

 Oleh Ninuk Kleden-P Fiction is history, Human History or it is nothing (Joseph Conrad) —— Buku Cerita Dalam menorehkan  penanya untuk  SAKSI MATA yang merupakan kumpulan 16 cerpen, Seno Gumira Ajidarma (SGA) tidak dipungkiri boleh bergelar maestro sastra. Gelar lain layak disandangnya, akademisi, politisi yang mempunyai suara politik yang disenandungkan dengan caranya sendiri. Eseis atau features kalau mau, seperti […]

Hari Puisi Nasional ; Menakar Kekuatan Kata

 Oleh Sugiarto B Darmawan Tahun 1990, aku diajak Wiji Thukul ke Jakarta. Saat itu dia diundang oleh Goethe Institut untuk membaca puisi. Selain Thukul ada beberapa penyair nasional (yang saya ingat, ada Linus Suryadi AG, Darmanto JT, Leon Agusta, Lazuardi Ade Sage). Puisi para penyair tersebut diterbitkan oleh Goethe Institut dalam dua bahasa, Indonesia dan […]

Pengalaman Galeri Indonesia Kaya

Oleh Mike Hapsari* Malam itu, di sebuah warung kopi saya duduk termenung, menatap kosong layar laptop sembari membayangkan susunan kata yang harus dituliskan pada lembar proposal. Buntu, malam itu sangatlah buntu, saya tidak tahu apa yang harus dijelaskan lagi. Beberapa menit berlalu masih dengan posisi yang sama, hingga pada akhirnya hp ini bergetar memecahkan pandangan. […]

Perginya Guru Besar Ilmu Biarin

Mengenang Yudhistira Massardi (1954 – 2024)  Oleh Akmal Nasery Basral* … kamu bilang aku bajingan. Aku bilang biarin kamu bilang aku perampok. Aku bilang biarin … kamu bilang hidup ini melelahkan. Aku bilang biarin. kamu bilang hidup itu menyakitkan. (“Biarin”, Yudhistira ANM Massardi, 1974) 1/ Jum’at malam, 24 Maret 1995, sehari sebelum konser Phil Collins […]

Perjalanan Luka

Oleh Sugiarto B Darmawan   PERJALANAN LUKA Suatu malam di penghujung tahun 1984, bertempat di pendapa Sasana Mulya keraton Surakarta, untuk pertama kalinya aku, melihat pembacaan puisi. Malam itu yang tampil penyair muda Solo yang lagi naik daun, Kristanto Agus Purnomo (Kriapur). Tampil sederhana, Kriapur membacakan puisi puisinya yang terkumpul dalam antologi tunggal di bawah […]

Unveiling the Multifaceted World of Archipelagic Islam in a 20-day-Festival in the Netherlands

A personal reflection of an Indonesian Cultural Figure, Sutanto Mendut   By Brian Trinanda K. Adi Something truly special is about to happen in the heart of the Netherlands, a festival, that will honor the rich history and culture of Islam. This grand festival will last for 20 days in several places in the Netherlands. The […]

Pahami Poleng, Agar Hidup Tidak Meleng

Oleh Agus Dermawan T Dalam kehidupan, hal yang (dianggap) positif dan yang (dianggap) negatif selalu bersenggolan dan bersalip-salipan secara tak terduga. Dalam pekan-pekan ini misalnya, kita melihat agresivitas KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dalam menangkapi pejabat tinggi yang dianggap begundal. Rumah si pejabat diterobos dan digeledah. Dan si pejabat digelandang dengan borgol mengikat tangan. Bravo KPK! […]