Orkestra Bencana dan Musikal Mitigasi: Sebuah Refleksi Spiritual-Filosofis

Oleh: Gus Nas Jogja*   “Kawan coba dengar apa jawabnya / Ketika ia kutanya mengapa / Bapak ibunya tlah lama mati / Ditelan bencana tanah ini…” – Ebiet G. Ade, “Berita Kepada Kawan”   I. Prelude: Simfoni Kesunyian dan Pertanyaan Eksistensial Penggalan lirik ikonik dari “Berita Kepada Kawan” bukan sekadar kronik kesedihan; ia adalah a […]

Film, Pohon, dan Logika Ekologis Kita

Oleh: Purnawan Andra*   Dalam banyak kebudayaan Nusantara, pohon bukan sekadar benda hidup yang berdiritegak. Ia adalah penanda moral, ruang komunal, sekaligus representasi dari cara manusiamemahami posisinya di dalam jagat. Namun dalam imajinasi pembangunan modern, makna ini perlahan disisihkan. Pohondipindahkan dari ranah kultural ke ranah statistik, dari ruang hidup menjadi kolom produksi, darientitas relasional menjadi […]

Transformasi Pendidikan Dasar dan Menengah: Jalan Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Perspektif Asta Cita

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   A. Pendahuluan: Pendidikan Dasar dan Menengah di Era Transformasi Pendidikan dasar dan menengah adalah rumah awal tempat manusia belajar membaca realitas. Dari sinilah seorang anak mengenali bunyi huruf, tetapi juga gema nilai. Ia belajar berhitung, tetapi secara perlahan (dengan atau tanpa sadar), belajar menakar dirinya sendiri: siapa aku, di mana […]

Agama dan Bencana

Oleh: Gus Nas Jogja* Narasi ini dibuka dengan gambaran puitis tentang bencana alam—bukan sekadar gejolak fisik yang dingin, melainkan manifestasi ontologis dari keretakan hubungan mesra antara manusia dan kosmos. Gempa yang menggetarkan fondasi kita, banjir bandang dan tanah longsor yang merendam dosa-dosa kita—semuanya bukan lagi takdir buta (fate) yang datang dari langit yang asing, melainkan […]

Pentigraf dalam Dimensi Flash Fiction

Oleh Tengsoe Tjahjono* Pentigraf merupakan salah satu fenomena paling signifikan dalam lanskap literasi kontemporer Indonesia, terutama ketika masyarakat bergerak memasuki era digital yang ditandai oleh percepatan informasi, fragmentasi perhatian, serta perubahan besar dalam pola konsumsi teks. Sebagai bentuk cerita tiga paragraf, pentigraf bukan sekadar inovasi formal atau variasi dari cerita pendek tradisional, melainkan sebuah respons […]

Menjaga Bahasa Puisi: Antara Kebebasan Imajinasi dan Tanggung Jawab Makna

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   1. Pendahuluan Dalam beberapa dekade terakhir, dunia perpuisian Indonesia memperlihatkan gejala yang menarik sekaligus mengkhawatirkan: semakin banyak puisi ditulis dengan gaya yang cenderung mengabaikan kejelasan makna. Kata-kata berjejal dalam deretan larik yang puitik secara bunyi, namun tak jarang kehilangan daya ungkap secara substansial. Bahasa seakan hanya menjadi parade metafora dan […]

Mencari Kambing Hitam Banjir Sumatera

Oleh: Gus Nas Jogja   Epistemologi Bencana dan Terminologi Dungu Ekologi Katastrofi hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh pada penghujung November 2025, yang menelan lebih dari 400 korban jiwa, adalah sebuah simfoni horor yang terus berulang. Bencana ini, dipicu oleh curah hujan ekstrem (lebih dari 300 mm per hari) dan dorongan Siklon […]

Kebudayaan Sebagai Ruang Hidup

Oleh Mudji Sutrisno SJ.* 1. Kebudayaan merupakan tata acuan nilai-nilai hidup perjalanan bermartabat bagi anak-anak dari rahimnya, baik sebagai individu maupun komunitas. Anyaman nilai agar hidup bersama itu berharkat bagi masing-masing sebagai manusia, membuat jalan budaya menjadi jalan peradaban. Kebudayaan adalah juga ruang hidup ‘intuitif’, tempat cita rasa estetis yang merayakan dan memuliakan kehidupan dalam […]

Film, Bencana Alam dan Kita di Years of Living Dangerously

Oleh: Purnawan Andra*   Ketika potongan wawancara Harrison Ford dengan Zulkifli Hasan kembali berseliweran di lini masa, publik seakan menyaksikan kembali sebuah fragmen kecil dari sejarah yang enggan benar-benar hilang. Cuplikan dari seri dokumenter Years of Living Dangerously (YOLD) Episode 102: End of The Woods yang direkam lebih dari satu dekade lalu, tiba-tiba terasa segar—bahkan […]

JAFF dalam Transfigurasi Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Pengantar Esai ini menganalisis Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) bukan sekadar sebagai sebuah perayaan sinema, melainkan sebagai sebuah agen transfigurasi—transformasi yang membawa elevasi kultural dan profesional—dalam ekosistem kebudayaan Indonesia dan Asia. Dengan memanfaatkan data-data empiris terkini mengenai industri film nasional, esai ini mendeskripsikan pertumbuhan signifikan yang menempatkan sinema sebagai kompas peradaban […]