Curatorial Essay: “Panca Wasta” by Aries BM – Learning from Pacul: Which Ways of Internationalism We Aim For?

By: Brian Trinanda K. Adi*   From 21 June to 31 August 2025, the Yogyakarta International Creative Arts Festival (YICAF) returned for its third edition at ISI Yogyakarta. This festival aspires to serve as a space for collaboration and dialogue among artists of diverse backgrounds, while simultaneously reinforcing ISI Yogyakarta’s position as an institution of […]

Tarekat Syattariyah di Bumi Nusantara

Menyambut Borobudur Writers and Cultural Festival 2025   Oleh: Gus Nas Jogja*   Tarekat Syattariyah di bumi Nusantara bukan sekadar rantai transmisi ajaran sufi; ia adalah sebuah “arkeologi spiritual” yang mengakar, sebuah matarantai keilmuan yang membentuk fondasi kosmologi keagamaan di Asia Tenggara. Ia tiba bukan sebagai ajaran asing yang kaku, melainkan sebagai senandung filosofis yang […]

Membaca Nisan-nisan Tua Nusantara: Menggali Harta Karun Arkeologi, Filosofi, dan Sanad Tarekat Masa Lampau

Menyambut Borobudur Writers and Cultural Festival 2025   Oleh: Gus Nas Joga* Nisan—batu penanda peristirahatan terakhir—seringkali dilihat sekadar sebagai penanda kubur, batas fisik antara dunia fana dan keabadian. Namun, bagi seorang arkeolog sejarah dan seorang penempuh spiritual, nisan-nisan tua Nusantara adalah lebih dari itu. Mereka adalah arsip statis peradaban, menyimpan data epigrafi, ornamen artistik, dan […]

Wali yang Tak Tampil di Panggung

Oleh: Hertasning Ichlas*   “Wali ada di sekitar kita. Tanpa panggung tanpa jubah dan pengeras suara.” Saya menulis tentang sahabat sekaligus guru saya. Kami bersahabat sejak saya baru berusia awal dua puluhan. Namanya Musa Kadzhim Al Habsyi. Usianya hanya terpaut dua tahun lebih tua. Sejak kecil Musa adalah santri. Ayahnya, Habib Husain, mendirikan pesantren di […]

Telaah Kritis Karya Aries BM “Panca Wasta” Belaj(art) dari Pacul: Internasionalisme? Yang Bagaimana Kiranya?

Oleh: Brian Trinanda K. Adi*   Pada 21 Juni hingga 31 Agustus 2025 sebuah pameran digelar di ISI Yogyakarta. Pameran tersebut bernama YICAF, Yogyakarta International Creative Arts Festival, yang nampaknya sudah diselenggarakan ketiga kalinya. Sepintas, YICAF#3 2025 yang diharapkan untuk dapat menjadi wadah untuk mendorong kolaborasi dan pertukaran pikiran antar seniman dari latar belakang yang […]

Menjadi Indonesia: Suara Kebangsaan dalam Sastra

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   1. Pendahuluan Bulan Agustus bukan sekadar pengingat tanggal Proklamasi. Ia adalah waktu yang diselubungi kenangan, harapan, dan pertanyaan: sudah sejauh mana kita benar-benar merdeka, sebagai bangsa dan sebagai manusia Indonesia? Setiap tahun, gema kemerdekaan kembali membangkitkan ingatan kolektif atas perjuangan panjang menuju kemerdekaan, tetapi juga menjadi ruang refleksi tentang situasi […]

Karna, Soeharto & Pahlawan

Oleh: Purnawan Andra*   Pahlawan dalam Bayang-bayang Kekuasaan Setiap kali bulan November tiba, kita kembali memperingati Hari Pahlawan denganupacara, karangan bunga, dan pidato yang menekankan pentingnya mengenang jasa para pejuang. Namun, dari tahun ke tahun, makna “pahlawan” sepertinya kian mengabur. Ia berubahdari semangat yang hidup menjadi serangkaian upacara simbolik. Sementara di ruang publik, muncul kembali […]

Verba Volant, Scripta Manent

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Kata-kata melenyap, terbang karena tak ditulis sedangkan buku atau tulisan itu ‘kekal’.  Semboyan ini tak hanya berlaku bagi budaya yang memperjuangkan tulisan atau buku seperti Kompas, Media Indonesia, Kanisius penerbit serta pejuang-pejuang tulisan yang terus masih berjuang untuk ‘terbuka pula’ pada era digital di budaya digitalisasi kini juga terutama di […]

Keindonesiaan Kita dan Pendekatan Budaya

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Dalam pertemuan di Bappenas bertema multikultural (17 November 2005) dalam perjalanan bernegara dan membangsa belum lama ini, saya mencatat 2 pokok wacana. Wacana pertama, telah diabaikannya pendekatan kultural atau peradaban selama ini (3 dekade lebih) karena bandul fokus proses memaknai hidup membangsa terlalu “politikosentris” (kursi politis; jabatan wewenang dan adu […]

Militerisme dan NKRI Harga Mati

Oleh Riwanto Tirtosudarmo* Militerisme adalah sebuah ideologi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemiliteran seperti kekuatan dan kekerasan, patriotisme, keseragaman, kedisiplinan dan loyalitas bawahan terhadap atasan. Dalam sebuah negara yang menganut militerisme supremasi ada ditangan pemegang kekuasaan tertinggi dan warganegara harus patuh dan tunduk kepada perintah pemegang kekuasaan tertinggi. Sebagai ideologi militerisme beririsan dengan patriotisme, otoritarianisme dan […]