Paradoxes: Sebuah Pameran Tunggal Oleh Agus TBR
Sri Sasanti Gallery kembali akan mempersembahkan sebuah pameran tunggal, oleh seniman Agus TBR yang bertajuk “Paradoxes”, pada tanggal 11 April – 14 Mei mendatang. Pembukaan pameran akan diselenggarakan pada hari Senin, 10 April 2023 pkl. 16.30 – 22.00 WIB, yang berlokasi di Tirtodipuran Link Building A, Yogyakarta. Selain sang seniman, pada acara pembukaan akan hadir pula Sri Margana, selaku penulis pada pameran tersebut.
Agus TBR, pada pameran tunggalnya kali ini, akan menghadirkan lukisan sebagai sebuah representasi fragmen-fragmen renungan mengenai berbagai paradoks dan ironi kehidupan yang dijumpai. Lebih jauh, ia berusaha untuk menilik kembali bagaimana manusia menghadapi konflik di masa lalu, yang secara langsung berdampak besar serta membentuk kondisi dan budaya hidup di masa kini. Sri Margana dalam pengantarnya menuliskan bahwa kegelisahan Agus terhadap berbagai ironi dan paradkos dalam kehidupan ditransformasikannya kedalam refleksi visual yang surealis. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa:
“…visualisasi gagasannya telah mengantarkan kita pada lorong waktu dalam sejarah peradaban manusia, mulai dari munculnya kesadaran akan kesejahteraan hewan, aufklarung, revolusi industri, kapitalisme, kolonialisme, dan guncangan post-moderinsme, hingga disrupsi dunia yang penuh dengan ketidakpastian…”, tulisnya pada pengantar katalog pameran “Paradoxes”. (Diterjemahkan dari versi asli Bahasa Inggris).
Pada pameran kali ini, Agus TBR akan menampilkan 12 lukisan baru, yang hampir semuanya ia selesaikan pada tahun 2022. Lukisan-lukisan tersebut dibuat dengan menggunakan media cat minyak di atas kanvas. Dengan menggunakan teknik realistik yang cenderung bersifat ekspresif dan spontan, Agus TBR selalu berhasil menyampaikan pesan kepada para penikmat seni melalui berbagai karya-karyanya.
Sang Seniman dari ‘Kota 1001 Gua’
Agus Triyanto Basuki Rahmat, atau yang lebih dikenal sebagai Agus TBR merupakan seorang pelukis kelahiran Pacitan, 03 Agustus 1979. Dalam berbagai karyanya, Agus TBR menciptakan lukisan yang berciri khas teknik realisme visual, dengan refleksi dan pendalaman kehidupan sosial sehari-hari dalam lapisan politik, sosial, hingga puitik. Melansir dari @srisasantisyndicate, dalam berkarya, ia menganggap bentangan kanvas sebagai sebuah panggung pertunjukkan, dimana ia menempatkan lakon dan narasi dengan latar belakang tertentu, seperti pemandangan, ruang, gedung, serta elemen-elemen visuall atau simbol, seperti manusia, hewan, dan benda. Kombinasi antara panggung, lakon, narasi, dan latar pertunjukan tersebut seringkali terpotong-potong dan saling mengisi, terkadang kontradiktif dan bertabrakan antara satu dengan yang lainnya. Meskipun demikian, karya dari Agus TBR tidak pernah gagal menampilkan refleksi akan berbagai kekhawatiran dan kegelisahannya mengenai berbagai isu dalam kehidupan, kepada para penikmat karyanya.
Sebelum menggelar pameran tunggal “Paradoxes”, Agus TBR pernah beberapa kali menggelar pameran tunggal. Beberapa diantaranya yaitu, pertama, pameran tunggal bertajuk “Homesick Alien” pada tahun 2012, yang diselenggarakan di Emmitan CA Gallery, Surabaya. Berikutnya yaitu sebuah pameran bertajuk “Ber(Kisah) Tubuh”, yang diselenggarakan pada tahun 2016 di Semarang Gallery. Pada pameran tersebut, Agus menampilkan eksplorasi kritis terhadap tubuh-tubuh yang kontradiktif.
Selain pameran tunggal, Agus TBR juga seringkali terlibat berbagai pameran, baik di tingkat nasional maupun Internasional, diantaranya yaitu Biennale Jogja IX: Neo Nation di Taman Budaya Yogyakarta pada tahun 2007; Shanghai Art Fair: Inspiring Indonesia di Shanghai Mart, China; Boeng Ajo Boeng: Tafsir Ulang Nilai-nilai Manusia Affandi di Museum Affandi Yogyakarta pada tahun 2008; Pameran ‘Homoludens’ di Bentara Budaya Bali pada tahun 2013, dan; Pameran Sastra Rupa Gambar Babad Diponegoro di Jogja Gallery, yang diselengggarakan pada tahun 2019.
Atas karya-karya dan kontribusinya dalam dunia seni Tanah Air, Agus TBR telah mendapat berbagai apresiasi dan penghargaan. Beberapa diantaranya yaitu Karya Terbaik Pratisara Affandi Adikarya Yogyakarta pada tahun 2003; Karya Terbaik Dies Natalis ISI XVII Yogyakarta; Karya Terbaik PEKSIMINAS VIII Yogyakarta, dan; Finalis Kisi-kisi, Jakarta Art Awards. Hingga saat ini, Agus TBR menetap di Yogyakarta, dan terus produktif dalam menciptakan karya-karyanya.
Srisasanti Gallery
Srisasanti Gallery adalah galeri seni yang didirikan pada tahun 1994 oleh E. St. Eddy Prakoso, dengan tujuan utama untuk menginisiasi apresiasi global untuk para seniman di Indonesia. Galeri ini mendedikasikan upayanya untuk mendukung pengembangan karir para seniman dengan secara konsisten memprakarsai berbagai program pameran dan non-pameran yang menarik dan terkemuka. Selain menghadirkan berbagai program yang dinamis setiap tahunnya, Srisasanti Gallery juga secara aktif berpartisipasi dan menampilkan para senimannya di pameran seni internasional. Galeri ini telah mewakili dan bekerja sama dengan seniman-seniman ternama dari kancah seni rupa kontemporer, seperti Alfredo Esquillo Jr (1972), Entang Wiharso (lahir 1967), dan Heri Dono (1960).
*Lesi L.