Pos

Soenarto Pr, Sanggarbambu, dan Para ODGJ

Oleh Agus Dermawan T.* Soenarto Pr, pendiri Sanggarbambu 1959 di Yogyakarta, pernah menjadi guru melukis di rumah sakit jiwa. Banyak cerita menarik yang terpetik dari pengalamannya. —— SEJUMLAH arsip dan karya seni rupa para seniman Sanggarbambu dipamerkan di Galeri Salihara, Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta, pada 3 Oktober sampai 7 Desember 2025. Kita tahu bahwa […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 6: Affandi: Sukrasana, Isterinya, dan Sopirnya. Arie Smit: Di Balik Cahaya Gemerlapan

Oleh Agus Dermawan T.*   Nasib Affandi berada di tangan orang-orang pintar, sehingga karirnya ke seluruh dunia berputar. Apa yang dilakukan oleh isterinya? Dan apa yang ia berikan kepada sopirnya? Sementara Arie Smit adalah putera orang kaya Belanda yang memilih jalan melata–lata. Hidupnya panjang dan ajaib. Siksa neraka dan cahaya bahagia ada di dua tangannya. […]

Mengungkap Gelap-Terang dan Topeng dari Pameran Alchemy of Shadows I Ketut Suwidiarta 

Oleh I Made Kridalaksana*  I Ketut Suwidiarta menutup tahun 2024 dengan menggelar pameran tunggal “Alchemy of Shadows” di Komaneka Gallery, Ubud-Bali. Pada pameran yang berlangsung 29 Desember 2024 sampai 29 Januari 2025 ini, ia menampilkan 15 karya visualnya. Arif Bagus Prasetyo pada katalog pameran ini menjelaskan teknik yang diterapkan Suwidiarta pada pameran tunggal kali ini […]

Religiositas Seni (Rupa) atau Seni Religius?

Oleh: Mudji Sutrisno SJ.* Hartojo Andangdjaja dalam bukunya “Dari Sunyi ke Bumi” (Grafiti, 1991, hal.18-19), menulis bahwa puisi religius dengan interpretasi puitik yang baik tidak pernah mendesakkan suatu kepercayaan apapun kepada pembacanya. Puisi itu ‘hanya’ menyatakan apa yang dihayati penyairnya. Bilapun termuat pengabaran atau ‘dakwah’ maka pengabaran dalam puisi religius yang baik akan terasa lebih […]

Kebudayaan Indonesia: Hitam Kelam 60 Tahun Silam 

Oleh Agus Dermawan T.*                 Kitab kebudayaan Indonesia punya banyak halaman hitam kelam. Lembar-lembar itu muncul kala Orde Baru membrangus habis pelaku budaya yang diduga komunis, marxis, leninis, pasca Gerakan 30 September 1965. Bukti kejahatan politik dalam jagad artistik. ————-  PADA 1955 sampai 1965 Indonesia memasuki kurun yang […]

 Hikayat Perupa dalam Sinema # 4: Bom untuk Spies, Hibiscus untuk Mayeur

Oleh Agus Dermawan T.* Walter Spies tidak hanya pelukis, namun juga seorang musikus, koreografer tari, penggambar botani. Riwayat Spies yang menyakitkan dilingkupi riuhnya Perang Dunia II. Berbeda dengan Le Mayur dan Ni Pollok yang dipenuhi bunga-bunga asmara. ———— WALTER Spies (1895-1942) adalah salah satu dari pelukis Hindia Belanda yang memiliki biografi luar biasa. Pria ini […]

“Pax Vobiscum”, Seni Pak Beye dan Kawan-kawan

Oleh  Agus Dermawan T.   SBY Art Community menggelar seni lukis dengan serius. Kumpulan seniman yang punya prospek berkembang. Bisa didorong untuk selalu menggelar pameran bertema kemanusiaan, politik dan sosial.  ———— SEMULA pameran lukisan Art for Peace and a Better Future karya SBY Art Community akan dibuka pada 31 Agustus. Namun karena guncangan demo besar […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 3: Asap Gaib dari Lempad, Rembulan Ibunda dari Hendra

Oleh Agus Dermawan T.* Kisah hidup perupa I Gusti Nyoman Lempad hening dan gaib. Hikayat pelukis Hendra Gunawan riuh dan gentayangan. Keduanya adalah platina dalam jagad seni rupa. Sangat berwarna untuk semesta sinema. ————- Lempad dan bade nirwana BALI adalah lokasi sangat seksi untuk dunia sinematografi. Dan kisah hidup I Gusti Nyoman Lempad bisa dipakai […]

Hikayat Perupa dalam Sinema # 2: Basoeki dan Dullah, Wanita Penjuru dan Desing Peluru

Oleh Agus Dermawan T.* Basoeki Abdullah dan Dullah sama-sama besar di era revolusi dan era Indonesia merdeka. Keduanya pelukis legendaris. Namun atmosfir yang melingkupi mereka sungguh berbeda. Glamoritas dan wewangi Basoeki seperti keajaiban fiksi. Debu, peluru dan anak-anak Dullah adalah fakta yang gila. Sumber cerita bagi sinema. ————– Basoeki Abdullah: semesta wanita dan istana raja KEHIDUPAN […]

Yang Dipinggirkan Belum Terpinggir: Pameran Tunggal Bagas Andhika

Oleh: Brian Trinanda K. Adi* Di suatu sore tidak jauh menjelang perayaan Festival Muria Raya (FMR) #5, 16-17 Agustus 2025, budayawan kondang, guru, sekaligus sosok bapak bagi tim FMR, Bapak Sutanto Mendut, mengirimkan sebuah pesan kepada saya, “Brian, undang Bre Redana ke Pati, ajak keliling jalanan kota, bertemu tokoh lokal, dan minta beliau berpidato di […]