Pos

Estetika yang Tak Peduli, Seni yang Asyik Sendiri


Oleh: Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum.* Konon, seni adalah bentuk paling tinggi dari kesadaran manusia. Ia bukan hanya cermin, tetapi juga palu, kata Bertolt Brecht dalam Esai “Theatre for Pleasure or Theatre for Instruction” (1936) yang memahat wajah realitas. Tapi, barangkali hari ini seni sudah kehilangan palunya. Atau mungkin ia terlalu sibuk berdandan di depan cermin, […]

Nihilisme dan Sunyata, Membaca Nishitani di Kala Pandemi

Oleh Seno Joko Suyono “…In Nietzsche, and in more contemporary figures like Heidegger, for instances, nihilism is dealt with on the horizon of the so called “ history of being.” This sort of situation does not exist in the east. Still, the east has achieved a conversion from the standpoint of nihility to the standpoint […]

Nietzsche Dan Sebuah Pengalaman Kecil Di Teheran

Oleh Faisal Assegaf Nietzsche tersohor menggunakan nama nabi Persia kuno: Zarathustra dalam bukunya yang penuh serangan kepada kaum beragama (Katolik di Eropa)  : Thus Spoke Zarathustra (Demikian Sabda-Sabda  Zarathustra) . Kita tahu dalam prolog buku itu – di tengah sebuah keramaian dan kerumunan pasar, Zarathustra tiba-tiba berteriak-teriak: Tuhan telah mati! Tuhan telah mati! Sebuah tindakan  […]