Pos

Catatan dari Menonton Pertunjukan Peserta FTJS 2025 (Bagian 1)

*Oleh: Dendi Madiya (Juri FTJS 2025) Festival Teater Jakarta Selatan (FTJS) berlangsung lagi tahun ini. Semua pementasan peserta dilaksanakan di Gedung Pertunjukan Bulungan, Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, pada pukul 20.00 WIB, minggu pertama hingga pertengahan September 2025. Sebagaimana beberapa agenda kesenian lainnya, penyelenggaraan kegiatan ini sempat diundur karena force majeur: terjadinya demonstrasi di Jakarta. Catatan […]

Martin Aleida dan Mama-Mama Malind Anim Terima Penghargaan Akademi Jakarta 2025

Jakarta — Senin, 13 Oktober 2025 menjadi momen istimewa di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, ketika Akademi Jakarta menganugerahkan penghargaan tahunannya kepada dua penerima: Martin Aleida, sastrawan senior Indonesia, dan Komunitas Mama-Mama Masyarakat Adat Malind Anim dari Papua. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar keduanya dalam menjaga dan memperkuat kebudayaan […]

Membaca Wacana Revolusi

Oleh Mudji Sutrisno SJ.* Sejarawan Benedict Anderson menegaskan bahwa di Republik Indonesia secara historik faktual satu-satunya revolusi adalah revolusi untuk kemerdekaan. Itu dimulai dalam penelitianya 1943-1946 dalam bukunya Revolusi Pemoeda (1972) untuk menjawab kritis tesis gurunya G.T. Kahin (Nasionalisme dan revolusi di Indonesia, 1961), bahwa Kemerdekaan RI adalah hasil pendidikan sekelompok elite Indonesia dan organisasi-organisasi […]

Antara Istana dan Jalanan: Seni Melawan Dinasti dan Masa Depan Indonesia

Oleh: Hadi Aktsar*   Jika Niccolò Machiavelli hidup di Indonesia hari ini, mungkin saja ia akan duduk santai sambil menyeruput espresso di sebuah warung kopi di bilangan Harmoni, Jakarta, tersenyum tipis sambil memandang ke arah Istana Merdeka. Bukan karena kagum atau bangga, tapi karena segala strategi kekuasaan yang ia tulis dalam “The Prince” lima abad […]

Sastra Sebagai Cetak Biru: Literasi Humanitarian dalam Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Di antara denting gong yang mengambang di udara senja dan bisikan daun lontar yang mengering, terukir sebuah peta yang tak kasat mata. Ia bukanlah peta geografis, melainkan sebuah cetak biru, sebuah arsitektur jiwa yang menjadi fondasi bagi ekosistem kebudayaan Nusantara. Peta ini, yang selama berabad-abad diwariskan dari mulut ke mulut, dari […]

Ruwat-Citra Estetika: Antara Sofistikasi dan Transformasi Nilai

Oleh Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum.* Kata “perubahan” memang senantiasa digadang sebagai mantra zaman. Ia hadir dalam pidato pejabat, paparan korporasi, hingga brosur pariwisata, seakan-akan menjadi kunci emas bagi segala kebuntuan. Kata “transformasi” bergulir lincah dari panggung politik hingga iklan televisi, membawa aura seolah semua masalah dapat teratasi lewat satu sulap retoris. Buku terbaru Sigit Pramono, […]

Rumah Kopi Surat: Secangkir Kopi dan Agama-Agama

Oleh  Tony Doludea* Cerita pendek karya Leo Tolstoy (1828-1910) yang ditulis pada 1891 ini diterbitkan pertama kali dalam bahasa Rusia pada 1893 dan dalam bahasa Inggris pada 1901. Tolstoy bercerita bahwa di kota Surat, di Gujarat, India bagian Barat, terdapat sebuah rumah kopi tempat banyak pelancong dan orang asing dari seluruh penjuru dunia bertemu dan […]

Mengungkap Gelap-Terang dan Topeng dari Pameran Alchemy of Shadows I Ketut Suwidiarta 

Oleh I Made Kridalaksana*  I Ketut Suwidiarta menutup tahun 2024 dengan menggelar pameran tunggal “Alchemy of Shadows” di Komaneka Gallery, Ubud-Bali. Pada pameran yang berlangsung 29 Desember 2024 sampai 29 Januari 2025 ini, ia menampilkan 15 karya visualnya. Arif Bagus Prasetyo pada katalog pameran ini menjelaskan teknik yang diterapkan Suwidiarta pada pameran tunggal kali ini […]

Ajahn Brahmali Dhamma Inside

Mari ikuti Talk Show & Meditation AJAHN BRAHMALI DHAMMA INSIDE 5-9 Nov 2025 Bhikkhu 29 vassa, kelahiran Norwegia. Penerjemah Vinaya Pāḷi terlengkap di dunia ini adalah guru Dhamma dan meditasi. Murid Ajahn Brahm ini tinggal di Australia dan mengajar di berbagai negara. LAUNCHING BUKU: AHO SUKHAṀ PEKANBARU Talk Show 5 Nov 25, 18.00 Hotel Furaya […]

Takengon Kota Seribu Kafe Kopi

Oleh: Pietra Widiadi*   Di Banyuwangi, ada istilah seribu cangkir yg disandingi seribu Gandrung. Jombang dijuluki kota santri dan Lamongan kota seribu pesantren. Saya ingin mengenalkan Takengon kota seribu kafe kopi. Julukan yg mengoda dan bisa menggelora, bukan karena gimik pasar wisata tp memang begitu adanya. Mari kita telusuri daerah-daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. […]