Puisi-puisi Sinduputra
80 TAHUN, SETELAH PROKLAMASI tahun 1945, Chairil Anwar menulis puisi “Kepada Penyair Bohang” : (Kelana tidak bersejarah Berjalan kau terus! Sehingga tidak gelisah Begitu berlumuran darah)* 80 tahun, setelah proklamasi dibacakan 80 tahun, setelah Chairil Anwar menulis puisi “Kepada Penyair Bohang” revolusi belum selesai. sejarah masih berdarah revolusi, sebagaimana puisi, tidak menempuh usia tumbuh hening. […]