Hidup Harus Lebih Dari Sekadarnya (Mengenang Radhar Panca Dahana (1965-2021))

Oleh Akmal Nasery Basral Indonesia kehilangan lagi seorang sastrawan, budayawan, pemikir sosial, aktivis peradaban dengan wafatnya Radhar Panca Dahana semalam. Seorang penulis prolifik dan eklektik yang ketajaman opininya menjelajahi khazanah susastra sampai politik dengan artikulasi lentur yang bisa memutar-mendakik, bisa pula menghunus-membidik. Dia seorang cempiang nan sulit dicari tandingan. Perkenalan saya dengan Radhar dimulai pada […]

Umbu Landu Paranggi, RIP

Aide Memoire bukalah jendela, di luar angin menyiapkan pelaminan kemarau sebelum burung-burung dan daunan luput dari nyalang pandang dukaku catatan-catatan mengubur segala kecewa upacara kecil hari-hari kelampauanku bukalah kerudung jiwa di sini gemakan kenangan pengembaraan sunyi jauh atau dekat, dari ruang ini sebelum sayap-sayap derita dan kerja pergi berlaga mendarahi bumi dan dengan gemas menyerbu […]

Dari Luang Prabhang sampai Vang Vieng

Oleh Yudhi Widdyantoro …Bandar itu sunyi. Hanya terdengar suara dengung laler di jalan-jalan dan kedai. Arca Buddha terbaring di lapangan yang kotor merenungi gerimis yang berdoa kepada daun-daunan dan rumputan. Di jalan ke kuil, sekelompok serdadu yang letih bermain gitar mencari keindahan antara sinar bulan dan bau bangkai… (Abdul Hadi W.M 1975) 1 Abdul Hadi […]

Satyagraha: Jurnalis Sulindo Yang Terlupakan

Oleh Imran Hasibuan Lelaki tua itu berdiri di tengah pintu rumah sederhana, di sebuah perumahan, di pingggir Kota Bekasi. Perawakannya sedang, agak membungkuk. Sebuah kacamata tebal menempel di wajahnya yang mengguratkan keramahan. “Perkenalkan, saya Satyagraha. Ayo, silakan masuk,” katanya, sambil bersalaman. Sesaat kemudian ia pun mulai berkisah. Menjelang Pemilu 1955, pemilihan umum pertama setelah kemerdekan […]

Soe Hok Gie dan Kemanusiaan Pasca 1965

Oleh Ramdan Malik Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi Di beranda ini angin tak kedengaran lagi Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba kudengar musim mendesak ke arah kita Di piano bernyanyi baris dari Rubayat Di luar detik dan kereta telah berangkat Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata Sebelum […]

Prahara Bandung Dan Trias Deventer

Oleh Doddi Ahmad Fauji Patung itu kecil saja ukurannya, ditopang oleh tiang yang tingginya sekira 2,5 meter, yang terpancang di mulut jalan kecil. Tiang dan patungnya tampak kusam, seperti tak pernah mendapatkan perawatan, hingga kehilangan pesonanya sebagai ikon dan tetengger (penanda) sebuah kawasan. Sejujurnya, saya tak sengaja melihatnya, karena ukurannya yang kecil dan tidak mencolok […]

Prawoto, Maruto,Tambunan dan lain lain: Kisah Sebuah Integritas

Oleh Imran Hasibuan Dalam kesederhanaan di usia republik yang masih sangat muda, integritas bersinar terang dalam parlemen Indonesia, institusi politik utama. Sinar integritas itu memancar dari sikap dan tindakan para politisi parlemen masa itu. Salah satunya adalah Prawoto Mangkusasmito, seorang politisi terkemuka Masjumi. “Siapa takut hidup melarat, ia gampang lupa daratan”. Itulah ucapan yang kerap […]

Renaisans Di Tano Batak: Dari Sekolah Tanobato Dan Seterusnya….

Oleh Imran Hasibuan Awal tahun 1842. Eduard Douwes Dekker, berusia 22 tahun, tiba di Padang. Pemuda Belanda ini datang dari Batavia, tempat dimana ia bekerja sebagai pegawai di di Algemene Regenkamer (Dewan Pengawas Keuangan), dan sedang mengalami depresi karena patah hati. Oleh Gubernur Sumatra Barat, Kolonel Andreas Victor Michiels, Eduard ditugaskan sebagai kontrolir di Natal– […]

Pesona Tipu Daya Marietje Van Oordt

Oleh Imran Hasibuan Marie Elisabeth van Oordt merupakan tokoh kriminal paling termashyur di Hindia-Belanda di awal abad 20. Masa kecil Marietje adalah kehidupan yang kelam. Ibunya, Cecile Elisabeth Marie van Oordt, anak seorang pengacara. Tapi, sejak remaja Cecile telah diusir oleh keluarganya dan hidup di sebuah kampung. Ayah Marietje tidak dikenal, mungkin seorang Indo-Eropa atau […]

Kisah Dua Tokoh Indis

Oleh Imran Hasibuan Sepanjang paruh pertama abad 20, Bataviaasch Nieuwsblad merupakan salah satu surat-kabar berbahasa Belanda terkemuka di Hindia-Belanda. Koran yang didirikan P.A. Daum di tahun 1885, dikenal luas merupakan “sarang” kaum Indis yang kritis terhadap kebijakan pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Bahkan bersimpati kepada pergerakan kebangsaan Indonesia. Surat-kabar inilah yang pertama kali memberitakan pendirian Boedi Oetomo […]