Secercah Lebenswelt: Yang Tertinggal dari Kereta Api Yang Berangkat Pagi Hari

Oleh Ninuk Kleden-P* Saat pertama membaca Kereta Api yang Berangkat Pagi Hari, saya tidak hanya menjumpai kisah perang yang ditandai dengan peledakan jembatan, tapi juga pascaperang dengan aroma pulang, dan dunia yang diimpikan Kuntowijoyo. Roman ini telah banyak dibicarakan, meskipun demikian, masih ada secercah keindahan yang belum terungkap. Keindahan yang ditawarkan  bukan dari metafora puitik, […]

“Berdamai dengan Diri Sendiri”: Terapi Jiwa Racikan Ki Ageng Suryomentaram 

 Oleh Tony Doludea* Kudiarmaji adalah anak ke 55 dari 79 putra-putri Sultan Hamengku Buwono VII (1839–1921), yang berkuasa antara 1877-1921. Kudiarmaji lahir pada 20 Mei 1892 dan diberi gelar Bendoro Raden Mas (BRM). Masa muda Kudiarmaji dihabiskan di Keraton. Pada usia 18 tahun, BRM Kudiarmaji diangkat menjadi pangeran dan diberi gelar Bendoro Pangeran Haryo (BPH) […]

Negeri Memalukan Karena Tidak Memiliki Rasa Malu Lagi

Oleh Tony Doludea* Mantan Presiden Korsel Roh Moo-hyun (62 tahun) tewas saat mendaki gunung di dekat rumahnya, Sabtu 23 Mei 2009. Roh bunuh diri dengan cara melompat dari bukit itu. Mantan Presiden itu meninggalkan rumahnya pada pukul 05.45 untuk mendaki bukit Ponghwa. Ia terlihat melompat  sekitar pukul 06.40.  Roh melakukan bunuh diri diduga karena kasus […]

Suku Digital dan Krisis Algoritma 

Oleh Tony Doludea* Unjuk rasa menolak tunjangan perumahan DPR di seputaran Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, berlangsung sejak Senin 25 Agustus 2025 siang hingga malam.  Mereka turun ke jalan karena tunjangan perumahan Rp 50 juta per bulan bagi anggota DPR itu dinilai tidak pantas di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat.  Emosi mereka kian tersulut setelah […]

Menyigi Historiografi yang Abai pada Estetika dan Seni

Oleh: Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum. “History is not a mere chronicle of events, but the re-enactment in the historian’s mind of past thought, an imaginative act that rescues human experience from oblivion.” — R.G. Collingwood, The Idea of History (1946) Kita membaca sejarah Indonesia, dan yang paling sering tampak hanyalah deru peperangan, pergantian rezim, atau […]

Metafora Bahasa, Fungsi Kritik dalam Kebudayaan Jawa

Oleh Indro Suprobo* One of the most significant advances in semantics and stylistics in recent years has been the work done by Roman Jakobson on metaphor and metonymy. He emphasised, or rather re-emphasised that there are two fundamental relations in language: those based on similarity and those involving contiguity. Similarity gives rise to metaphor, contiguity […]

Misionaris dan Kultus Kargo di Tanah Papua

Oleh Tony Doludea* Pada musim gugur 1950, pemerintah Belanda memberikan ijin kepada C&MA untuk mengirimkan dua utusan Injil baru ke Irian Jaya (Papua). Badan Misi The Christian and Missionary Alliance (C&MA) adalah organisasi misi Kristen yang didirikan pada 1887 oleh Albert Benjamin Simpson (1843–1919) di New York. Beberapa waktu sebelumnya, C&MA telah mengutus pasangan muda […]

Mimpi Toety Heraty Noerhadi

Oleh Gus Nas Jogya Sebuah inisiatif dekolonial yang radikal Penerbitan sebuah Ensiklopedia Filsafat Nusantara (EFN) bukan sekadar proyek keilmuan yang baru, melainkan sebuah inisiatif dekolonial yang radikal. Gagasan yang dicetuskan oleh Prof. Toeti Heraty Noerhadi ini muncul sebagai respons terhadap tindakan Dictionnaire des Philosophes, yang pada edisi 2009 menghapus 15 nama filsuf Indonesia. Tindakan ini, […]

Picture-Story in Circuit of Culture: The Politics of Adaptations

 Oleh Seno Gumira Ajidarma* Kali pertama dimuat borobudurwriters.id. Terjemahan bahasa Indonesia akan tergabung dalam Dari Spider-Man sampai Wayang: Komik dalam Kajian Budaya (2025). Abstract An artefact of an assignment behind the cover of the picture-story Mummy (1968) opens ways on how it is adapted to Afterlife Man (1970) and, in turn, on how it was […]

Menilik Watak dan Masa Depan Kebudayaan Bangsa Indonesia Bersama Alfred North Whitehead

Oleh Tony Doludea* Masyarakat banyak yang percaya bahwa kekuasaan dapat mengubah sifat seseorang itu ternyata bukanlah sekadar dongeng belaka. Sudah banyak bukti bahwa orang yang awalnya adil dan baik, ternyata berubah menjadi orang yang penuh dengan kerakusan dan ketamakan setelah mendapatkan kekuasaan. Memang tidak semua orang yang awalnya “baik” itu akan berubah saat mendapat kekuasaan. […]