Pamor Pangeran Diponegoro Dalam Tempaan Bara Api Keraton Yogyakarta

Oleh Gus Nas Jogja* Relasi antara Pangeran Diponegoro dan Keraton Kasultanan Yogyakarta bukan sekadar catatan sejarah tentang perebutan kekuasaan atau gejolak politik. Ia adalah sebuah elegi agung yang terukir dari pergulatan batin, pencarian makna spiritual, dan benturan peradaban, yang pada akhirnya melahirkan sebuah narasi epik tentang keberanian dan pengorbanan. Kisah ini adalah cerminan dari jiwa […]

Seni Kemerdekaan: Antara Estetika Peringatan dan Perayaan

 Oleh: Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum. Malam itu, di halaman balai desa, lampu panggung menyala seperti pesta kawinan yang kebetulan kehilangan pengantinnya. Lampu bohlam warna-warni menggantung seadanya, cahayanya kuning pucat menimpa tikar plastik.  Di ujung tikar itu, panggung darurat berlapis terpal biru sudah siap. Mikrofon berdesis, penata suara menguji, “tes… tes…”. Lalu dentum koplo pun pecah, […]

Integrasi Nilai-nilai Islam dan Kejawen dalam Serat Sastra Gending Karya Sultan Agung Hanyakrokusumo

Oleh Dr. Mohamad Arief Khumaidi  A. Latar Belakang Masalah Dr. Harun Hadiwijono dalam bukunya tentang ‘Konsepsi manusia dalam kebatinan Jawa’, mengungkapkan orang Jawa mengolah bahan-bahan kebatinan yang datang dari luar yang dibawa oleh agama Siwa dan Budha serta agama Islam. Orang Jawa mengolah bahan-bahan kebatinan yang datang dari luar, dibawa oleh agama Siwa dan Budha […]

One Piece dan Estetika Perlawanan

 Renungan Kritis Menjelang 80 Tahun Kemerdekaan Oleh: Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum.* “Setiap karya seni besar adalah pemberontakan terhadap keteraturan palsu dunia.” —Albert Camus (The Rebel, 1951). Ada hal-hal yang tak bisa diajarkan oleh buku teks sejarah. Seperti hasrat untuk melawan, menolak. Atau keberanian untuk berkata tidak—bukan sebagai sikap politik, tapi sebagai pengalaman eksistensial. Dunia modern […]

Kontroversi (penulisan) Sejarah Indonesia 2

Oleh Riwanto Tirtosudarmo* Apa yang ditunggu akhirnya datang. Meskipun masih dalam bentuk draft, buku sejarah yang menjadi kontroversi ini akhirnya bisa dibaca oleh publik. Pada tanggal 28 Juli 2025 pagi saya mendapatkan draft buku itu melalui link yang dikirim sahabat saya, seorang sejarawan yang tinggal di Malang, Sisco (Fransico Hera). Sebelumnya, pada tanggal 24 Juli […]

Tragedi Saidjah-Adinda dan Komunitas Kristen Awal di Lebak Banten

Oleh Tony Doludea*  Eduard Douwes Dekker (1820-1887), dalam novelnya Max Havelaar menceritakan, bahwa pada suatu hari di desa Badur, distrik Parungkujang, Lebak Banten. Saat itu Saidjah berusia tujuh tahun, kerbau ayahnya dirampas oleh kepala distrik Parungkujang.  Karena dengan kerbau itu ia mengolah sawahnya, maka ayahnya itu sangat sedih dan berdiam diri berhari-hari. Sebab sebentar lagi […]

Korupsi yang Kita Jalani

Oleh Nizar Machyuzaar* Media arus utama terus mengabarkan kasus korupsi. Namun, situasi penerimaan atas berita korupsi menjadi hidup pada beragam platform media sosial. Wajarlah, pada media sosial, penggunanya dapat berinteraksi langsung untuk menyampaikan pendapat tentang kasus korupsi. Mereka tidak hanya berbagi dan berbagi ulang konten korupsi, tetapi juga berkreasi dengan membuat modifikasi konten, seperti meme. […]

Meme yang Kita Jalani

Oleh Nizar Machyuzaar* Media sosial telah menjadi bagian hidup kita dalam berinteraksi. Bahkan, media sosial telah mengubah arah komunikasi kita dalam memperoleh informasi. Setiap orang yang memiliki akun di platform media sosial adalah sekaligus agen pemroduksi informasi. Mereka tidak hanya menjadi pengonsumsi informasi yang pasif, tetapi juga pengonsumsi dan sekaligus pemroduksi informasi yang aktif manakala […]

Kreator Meme tidak Benar-benar Mati

Oleh Nizar Machyuzaar* Manakala budaya tulis belum ajek memantapkan diri, apalagi budaya baca kian rapuh digoda budaya skrol gambar (bergerak), kita masih belum sungguh-sungguh meninggalkan kelisanan dalam berinteraksi sosial. Lebih dari itu, kelisanan ini terdukung oleh interaksi sosial yang disediakan platform media sosial.  Bagi para pengguna internet, konten atau informasi yang dihasilkan dari transmisi digital […]

Estetika yang Tak Peduli, Seni yang Asyik Sendiri


Oleh: Prof. Dr. Kasiyan, M.Hum.* Konon, seni adalah bentuk paling tinggi dari kesadaran manusia. Ia bukan hanya cermin, tetapi juga palu, kata Bertolt Brecht dalam Esai “Theatre for Pleasure or Theatre for Instruction” (1936) yang memahat wajah realitas. Tapi, barangkali hari ini seni sudah kehilangan palunya. Atau mungkin ia terlalu sibuk berdandan di depan cermin, […]