Entries by

Koperasi Seniman: Membangun Sanggar Bersama di Era Ekonomi Keserakahan

Oleh: Gus Nas Jogja* Di sebuah Sanggar yang remang dan sunyi, seorang seniman duduk sendiri menyusun imajinasi. Wajahnya diterangi bukan oleh cahaya ilham, melainkan oleh pendar dingin layar gawai. Di layar itu, angka-angka menari—jumlah likes, views, shares. Angka-angka itu adalah hakim sekaligus juri bagi karyanya, menjadi takaran absah bagi eksistensinya. Ia merasa bebas, seorang kreator […]

Menegaskan Makna Pemajuan Kebudayaan

Oleh: Purnawan Andra*   Setelah sewindu berlalu sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, kini bangsa Indonesia memiliki Hari Kebudayaan yang diperingati setiap 17 Oktober. Penetapan ini didasarkan pada Surat Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025 tanggal 7 Juli 2025, yang merujuk pada momen bersejarah 17 Oktober 1951—ketika Presiden Soekarno menandatangani Peraturan Pemerintah […]

Catatan dari Menonton Pertunjukan Peserta FTJS 2025 (Bagian 2)

Oleh: Dendi Madiya* (Juri FTJS 2025)    Perempuan-Perempuan yang Berpengaruh Besar Teater Nonton – Sayang Ada Orang Lain karya Utuy Tatang Sontani Sutradara: Melati 10 September 2025   Teater Nonton kali ini memanggungkan naskah Utuy Tatang Sontani yang berjudul Sayang Ada Orang Lain dengan melakukan penyesuaian ke masa kini. Bahasa dan tubuh yang dipertontonkan oleh […]

Catatan dari Menonton Pertunjukan Peserta FTJS 2025 (Bagian 1)

*Oleh: Dendi Madiya (Juri FTJS 2025) Festival Teater Jakarta Selatan (FTJS) berlangsung lagi tahun ini. Semua pementasan peserta dilaksanakan di Gedung Pertunjukan Bulungan, Gelanggang Remaja Jakarta Selatan, pada pukul 20.00 WIB, minggu pertama hingga pertengahan September 2025. Sebagaimana beberapa agenda kesenian lainnya, penyelenggaraan kegiatan ini sempat diundur karena force majeur: terjadinya demonstrasi di Jakarta. Catatan […]

Martin Aleida dan Mama-Mama Malind Anim Terima Penghargaan Akademi Jakarta 2025

Jakarta — Senin, 13 Oktober 2025 menjadi momen istimewa di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, ketika Akademi Jakarta menganugerahkan penghargaan tahunannya kepada dua penerima: Martin Aleida, sastrawan senior Indonesia, dan Komunitas Mama-Mama Masyarakat Adat Malind Anim dari Papua. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar keduanya dalam menjaga dan memperkuat kebudayaan […]

Antara Istana dan Jalanan: Seni Melawan Dinasti dan Masa Depan Indonesia

Oleh: Hadi Aktsar*   Jika Niccolò Machiavelli hidup di Indonesia hari ini, mungkin saja ia akan duduk santai sambil menyeruput espresso di sebuah warung kopi di bilangan Harmoni, Jakarta, tersenyum tipis sambil memandang ke arah Istana Merdeka. Bukan karena kagum atau bangga, tapi karena segala strategi kekuasaan yang ia tulis dalam “The Prince” lima abad […]

Sastra Sebagai Cetak Biru: Literasi Humanitarian dalam Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Di antara denting gong yang mengambang di udara senja dan bisikan daun lontar yang mengering, terukir sebuah peta yang tak kasat mata. Ia bukanlah peta geografis, melainkan sebuah cetak biru, sebuah arsitektur jiwa yang menjadi fondasi bagi ekosistem kebudayaan Nusantara. Peta ini, yang selama berabad-abad diwariskan dari mulut ke mulut, dari […]

Ajahn Brahmali Dhamma Inside

Mari ikuti Talk Show & Meditation AJAHN BRAHMALI DHAMMA INSIDE 5-9 Nov 2025 Bhikkhu 29 vassa, kelahiran Norwegia. Penerjemah Vinaya Pāḷi terlengkap di dunia ini adalah guru Dhamma dan meditasi. Murid Ajahn Brahm ini tinggal di Australia dan mengajar di berbagai negara. LAUNCHING BUKU: AHO SUKHAṀ PEKANBARU Talk Show 5 Nov 25, 18.00 Hotel Furaya […]

Takengon Kota Seribu Kafe Kopi

Oleh: Pietra Widiadi*   Di Banyuwangi, ada istilah seribu cangkir yg disandingi seribu Gandrung. Jombang dijuluki kota santri dan Lamongan kota seribu pesantren. Saya ingin mengenalkan Takengon kota seribu kafe kopi. Julukan yg mengoda dan bisa menggelora, bukan karena gimik pasar wisata tp memang begitu adanya. Mari kita telusuri daerah-daerah penghasil kopi terbesar di Indonesia. […]

Estetisasi dan Politisasi

Oleh. Mudji Sutrisno SJ.*   Estetisasi adalah kerja yang memperindah tampilan serta panggung pertunjukan diri. Namun, tampilan mengada-ada itu selubung yang menyembunyikan fakta sebenarnya. Apakah negara panggung, penelitian ahli budaya Geertz yang dikembangkan Umar Kayam (alm.) menjadi negara gebyar merupakan estetisasi kenyataan semu? Jawabnya, ya. Sebab, basis kenyataan material nyata nusantara berada di penjajahan VOC, […]