Entries by

Sastra sebagai Pendidikan Profetik: Refleksi atas Pemikiran Moh. Roqib dan Karya Ahmad Tohari

Oleh: Abdul Wachid B.S* I. Pendahuluan Sastra sejak lama tidak hanya dipandang sebagai seni untuk dinikmati secara estetik, tetapi juga sebagai medium untuk menanamkan nilai, moral, dan budaya dalam kehidupan manusia. Moh. Roqib dalam Pendidikan Sastra Profetik: dalam Karya Ahmad Tohari (Pesma An Najah Press, 2024:v-x) menegaskan bahwa sastra memiliki peran penting dalam membangun karakter […]

Nisan, Artefak Kecil yang Menjaga Kebudayaan

Oleh: Purnawan Andra*   Cirebon selalu digambarkan sebagai kota pelabuhan yang terbuka. Dari masa awal pembentukannya, wilayah ini sudah menjadi tempat bertemunya berbagai budaya, seperti Jawa, Sunda, Arab, Gujarat, Tionghoa, dan tradisi pesisir Nusantara. Namun sering kali kita memaknai Cirebon hanya lewat cerita besar tentang kesultanan, perdagangan, dan tokoh-tokoh politik agama. Padahal, jejak kebudayaan yang […]

Paugeran dalam Dialektika Demokrasi dan Monarki Epistemologi Kompromi: Yogyakarta sebagai Daerah Eksepsional

Oleh: Gus Nas Jogja*   Yogyakarta berdiri di atas janji yang berat: mempertahankan monarki di tengah demokrasi. Janji ini ditegakkan oleh Paugeran yang stabil. Jika sumber Paugeran dirusak, maka legitimasi monarki (dan Keistimewaan) akan runtuh, sejalan dengan prediksi bahwa rakyat akan memilih Nomokrasi murni dan mencabut UUK DIY. Lestarinya Kesultanan dan Kadipaten sebagai Ranah Adat […]

Sajak-sajak Isbedy Stiawan Z.S.

BERAPA JAUH berapa jauh diukur dengan jarak antara pertemuan dan berpisah : aku dan kau, didindingi oleh hujan amat deras bersama adzan dari masjid sebelah jalan itu; – Tuhan Maha Besar bisa menembok setiap pertemuan atau untuk batal sebagai bara, barangkali, yang menjadi pagar bagi kedua pasukan. “Tuhan yang menunda peperangan itu, karena izinNya kota […]

Keistimewaan Yogyakarta dalam Epistemologi Sabda Raja: Krisis Laku dan Legitimasi

Oleh: Gus Nas Jogja* Yogyakarta, sebuah entitas yang secara fundamental kontra-yuridis terhadap doktrin demokrasi mutlak di Indonesia, adalah sebuah parabel eksistensial yang berhasil dilegitimasi oleh sejarah. Kedaulatannya bersandar pada Undang-Undang Keistimewaan (UUK DIY) No. 13 Tahun 2012—sebuah Konsensus Agung yang secara formal mengangkat Paugeran Adat (sumber Adat Recht) menjadi prasyarat bagi jabatan Gubernur (representasi Positive […]

Suluk Estetik Kuswaidi Syafi’ie: Puisi sebagai Peta Ontologis Relasi Tuhan–Manusia

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   I. Pengantar: Menempatkan Kuswaidi Syafi’ie dalam Lanskap Puisi Sufi Indonesia A. Latar Persoalan Sepanjang sejarahnya, puisi religius Indonesia lebih sering tampil sebagai getaran: suara yang muncul dari lubuk kerinduan, kegentaran, atau pengakuan diri di hadapan Yang Maha Lembut. Pada banyak penyair, pengalaman spiritual hadir sebagai kilatan: intensitas rasa, bukan sebagai […]

Hujan yang Membuka Langit: Malam Ketika Sastra Tegalan Menemu Bara

Oleh: Lanang Setiawan* HUJAN telah jatuh sejak sore, memanjang seperti garis-garis ingatan yang tak ingin putus. Kedai kopi tempat kami berkumpul malam itu tak memiliki pintu—hanya sebuah mulut ruang yang dibiarkan terbuka, sehingga angin membawa serta hujan masuk pelan-pelan, mencipratkan dingin ke lantai dan ke panggung kecil yang malam itu serasa punya napas sendiri. Di […]

Jejak Arkeologi Para Peziarah: Batu Nisan Sebagai Manifestasi Aletheia, Sanad, dan Perlawanan Spiritual

Oleh: Gus Nas Jogja* Batu nisan di situs-situs keramat Nusantara berdiri bukan sekadar sebagai penanda akhir, melainkan sebagai Artefak Ontologis—sebuah titik material di mana dimensi Being (Kebenaran Abadi) yang tersembunyi berinteraksi dengan dimensi Becoming (Perwujudan Fana’) yang terlihat. Dalam tradisi spiritual, makam wali adalah Locus Theologicus—tempat yang disucikan dan dipenuhi makna, yang secara fisik menandai […]

Teguh Trianton dan Estetika Babad Batin: Puisi sebagai Sejarah Kesadaran Manusia

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   1. Pendahuluan: Babad Sebagai Laku Kesadaran Di tengah arus perpuisian kontemporer yang seringkali mengedepankan bentuk eksperimen atau permainan bahasa sebagai tujuan estetis, muncul sebuah korpus yang dengan tenang (hampir ritual) menulis kembali sejarah batin. Babad Tulah (Magelang: Tidar Media, 2020) karya Teguh Trianton, Babad Tulah hadir bukan sekadar sebagai kumpulan […]

Etnografi Ziarah Kubur: Tradisi, Kesakralan, dan Kontestasi Spiritual Kaum Nahdhiyin

Oleh: Gus Nas Jogja* Fenomena ziarah kubur pada kaum Nahdhiyin adalah salah satu ekspresi keagamaan yang paling mencolok dan mendalam. Ia merupakan manifestasi lahiriah dari keyakinan batin yang teguh pada tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah atau Aswaja, yang pada praktiknya diperkaya secara fundamental oleh dimensi Tasawuf Ijmali (Tasawuf yang dianut mayoritas) [1]. Ziarah Kubur ini melampaui […]