Entries by

Gayo adalah Budaya Kopi

Oleh: Pietra Widiadi & Dewi Arum Nawang Wungu* Belum tahu tahun berapa pastinya, tetapi Pemerintah Hindia Belanda mulai menggalakkan kopi di Dataran Tinggi Gayo PD tahun 1908. Kopi-kopi Gayo di bawa dari Jawa, salah satunya dari Malang. Mungkin seperti di Lampung yang di awali dari orang-orang dari Blau, Ngajum, Malang. Dari beberapa diskusi tentang Kopi […]

Puisi Mantra Sutardji Calzoum Bachri: Gerbang Ganda dalam Portal Kata

Oleh: Gus Nas Jogja* Catatan Kuratorial Gus Nas Jogja Sutardji Calzoum Bachri, penyair kelahiran Rengat, Riau, Indonesia, telah lama menjadi ikon dalam dunia sastra Indonesia dengan puisinya yang unik dan revolusioner, sering kali disebut “puisi mantra.” Karyanya menantang konvensi bahasa dan puisi, menggiring pembaca ke sebuah perbatasan di mana makna logis menipis dan pengalaman transendental […]

Religiositas Seni (Rupa) atau Seni Religius?

Oleh: Mudji Sutrisno SJ.* Hartojo Andangdjaja dalam bukunya “Dari Sunyi ke Bumi” (Grafiti, 1991, hal.18-19), menulis bahwa puisi religius dengan interpretasi puitik yang baik tidak pernah mendesakkan suatu kepercayaan apapun kepada pembacanya. Puisi itu ‘hanya’ menyatakan apa yang dihayati penyairnya. Bilapun termuat pengabaran atau ‘dakwah’ maka pengabaran dalam puisi religius yang baik akan terasa lebih […]

Festival Pasca Penciptaan dan Tubuh sebagai Pengetahuan dalam Dunia Seni

Oleh: Mukhlis Anton Nugroho* Dalam dunia seni kontemporer, Festival Pasca Penciptaan yang diadakan di ISI Surakarta menawarkan ruang unik untuk memahami pertemuan antara tubuh, seni, dan pengetahuan. Dalam naskah Dari Tubuh ke Pengetahuan, yang merupakan pidato pembacaan performatif dari Eko Supriyanto dan Wahyu Novianto, kita diajak untuk merenung lebih dalam tentang arti tubuh dalam produksi […]

Yang Dipinggirkan Belum Terpinggir: Pameran Tunggal Bagas Andhika

Oleh: Brian Trinanda K. Adi* Di suatu sore tidak jauh menjelang perayaan Festival Muria Raya (FMR) #5, 16-17 Agustus 2025, budayawan kondang, guru, sekaligus sosok bapak bagi tim FMR, Bapak Sutanto Mendut, mengirimkan sebuah pesan kepada saya, “Brian, undang Bre Redana ke Pati, ajak keliling jalanan kota, bertemu tokoh lokal, dan minta beliau berpidato di […]

Demo: Membaca Teks, Membedah Konteks

Oleh: Gus Nas Jogja* Di bawah terik matahari Jakarta yang pekat oleh polusi dan emosi tanpa kendali, di persimpangan jalanan yang padat, sebuah teater absurd digelar pada tanggal 28 Agustus 2025 lalu. Panggungnya adalah aspal yang panas, aktornya adalah ribuan wajah yang sama-sama lelah, dan naskahnya adalah ketidakpuasan yang sudah lama membeku. Ini adalah sebuah […]

Revolusi Bunga: Semiotika Warna dan Narasi Jalanan

Oleh: Gus Nas Jogja* Sesudah demo bercampur anarki melahirkan begitu banyak korban masyarakat sipil, sejumlah trend perlawanan muncul dengan pola baru, yaitu melalui simbol warna pink dan hijau di berbagai mural dan grafiti. Konsep “Revolusi Bunga dengan Warna Pink dan Hijau” bukan sekadar deskripsi visual, melainkan sebuah manifesto yang terukir di kanvas jalanan. Ia adalah […]

Festival Muria Raya dan Ironi Desa yang Gelisah

Oleh: Mukhlis Anton Nugroho* Desa yang Dirayakan Di kaki Gunung Muria, Desa Tempur menjadi tuan rumah Festival Muria Raya (FMR) ke-5, sebuah perhelatan budaya yang menyala pada pertengahan Agustus lalu. Dalam kesahajaan suasana desa, festival ini menghadirkan pengalaman yang jarang ditemui di kota: relasi tanpa sekat antara tuan rumah dan tamu, antara seniman dan penonton. […]

Festival Muria Raya #5: Renungan tentang Desa, Gunung, dan Jantung Sebuah Festival

Oleh Hadi Aktsar* Festival Muria Raya (FMR) #5, dengan tajuk “Wiwiting Werna Katresnan” (Permulaan Warna Cinta) yang diselenggarakan di Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kabupaten Jepara, pada 16-17 Agustus 2025 lalu bukanlah sekadar perhelatan kebudayaan yang menyuguhkan kesenian sebagai tontonan. Lebih dari itu, ia menjadi ruang perjumpaan, sebuah lanskap sosial yang menegaskan kembali nilai-nilai dasar kehidupan: […]

Festival Waduk 2025: “Bersama Merawat Alam Lewat Budaya”

Blora, Jawa Tengah – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional sekaligus menguatkan upaya pelestarian seni dan budaya lokal, Stichting Peduli Seni Indonesia, yayasan nirlaba berbasis di Belanda bekerjasama dengan Langgeng Culture Center milik penulis muda asal Blora, W. Sanavero, menggelar Festival Waduk 2025 pada Minggu, 27 Juli 2025 di GOR Desa Tempuran, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. […]