Peluncuran Buku Tribute to Mas Tommy: Mengenang Karya dan Dedikasi

Bambang Budi Utomo atau lebih dikenal sebagai Tommy adalah seorang arkeolog yang dapat dikatakan sangat produktif menelurkan tulisan-tulisan tentang arkeologi dan kemaritiman Nusantara. Tommy lulus dari jurusan Arkeologi, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, pada tahun 1981 kemudian berkarir di Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) hingga pensiun di tahun 2019.  Bidang penelitian inilah yang kemudian mendorong kesukaannya menulis menjadi semakin moncèr, sehingga banyak menghasilkan tulisan-tulisan yang sejatinya ilmiah namun dituliskan dengan gaya populer. Uniknya Tommy sering kali memposting artikel-artikelnya di media sosial miliknya, seperti Facebook.

Penggemar tulisan Tommy berasal dari berbagai kalangan, bukan hanya dari kalangan arkeologi. Jangkauan luas dari bahasan artikel-artikel Tommy inilah yang menarik banyak peminat para pembaca dari kalangan yang tidak hanya arkeolog. Buku “Tribute to Mas Tommy: Mengenang Karya dan Dedikasi” adalah kumpulan artikel Tommy yang dikumpulkan dari media sosial Facebook. Buku ini ditulis oleh dua orang yuniornya di Arkeologi UI yaitu Oya’ atau Nora Ekawani Widya (angkatan 84) dan Joris Tutuply (angkatan 86). Ada sekitar 90 artikel yang ‘diturunkan’ dari Facebook milik Tommy. Buku yang berhasil diterbitkan yaitu setebal 736 halaman. Objek-objek yang menjadi topik bahasan begitu luasnya, dari Arkeologi secara khusus dan umum, hingga topik yang menjadi kekuatan Tommy, yaitu Sriwijaya dan Sumatera. Dalam buku ini, terdapat 4 sub bagian yaitu bagian pertama yang bertemakan Sumatera dan Sriwijaya; bagian kedua tentang Maritim dan Bahari; bagian ketiga artikel-artikel tentang Arkeologi dan bagian adalah artikel-artikel yang bersifat umum.

Penyerahan buku secara simbolis oleh Joris Tutuply kepada Istri Alm. Tommy

Peluncuran buku kumpulan artikel Tommy yang bernilai luar biasa ini diadakan pada tanggal 10 Oktober 2024 di Galeri Cemara 6, Menteng, Jakarta Pusat, dihadiri undangan terbatas berjumlah kurang lebih 50 orang. Sebuah tribute dari para yunior untuk seorang senior. Buku ini didedikasikan dalam rangka mengenang seorang Tommy, sosok yang penuh perhatian dan sangat toleran dalam hidup kesehariannya serta seorang yang rendah hati dalam keilmuannya, sehingga selalu menyebut dirinya sebagai ‘Kerani Rendahan’. Acara peluncuran buku yang sekaligus dalam rangka mengenang dua tahun wafatnya seorang Tommy ini juga dihadiri oleh istri dan putra almarhum.

Nora Ekawani Widya memberikan sambutan di hadapan para hadirin

Bambang Budi Utomo alias Tommy juga akan menerima penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award 2024, sebuah penghargaan tertinggi yang diserahkan oleh Panitia Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) Society kepada para tokoh, baik perorangan maupun kelompok, yang dipandang memiliki kontribusi besar dalam bidang seni-budaya dan humaniora di tengah masyarakat. Penyerahan penghargaan ini berlangsung setiap tahun, sejak BWCF pertama, tahun 2012. Bambang layak menerima penghargaan Sang Hyang Kamahayanikan Award berkat dedikasinya yang luar biasa dalam penelitian tentang Sriwijaya dan maritim. Melalui penelitiannya yang mendalam, ia berhasil mengungkap banyak aspek kehidupan, perdagangan, dan budaya masyarakat Sriwijaya, yang merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Asia Tenggara.

Karya-karyanya tidak hanya memperkaya pengetahuan arkeologi, tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya jalur perdagangan maritim dalam sejarah Indonesia. Selain itu, ia aktif dalam pendidikan dan pembinaan generasi muda, memastikan bahwa pengetahuan ini terus dilestarikan. Kontribusi Tommy dalam mempopulerkan penelitian maritim juga telah meningkatkan kesadaran masyarakat akan warisan sejarah yang kaya, menjadikannya sosok yang patut dihargai di bidang arkeologi Indonesia.