Puisi-Puisi Rai Sri Artini
Bentangan Gurun Badai dan kerontang gurun seringkali Menusuk-nusuk tubuhku Derap kakiku terus melukis jejak Meski angin gurun gigih meniupnya Sabit cuaca mencari celah dalam diriku Untuk masuk lebih dalam Mengaduk darahku dalam tungkunya Aku membayangkan cahaya dan pelangi Di ujung perjalanan Aku didera sakit penyakit Malaikat maut membuntutiku Aku terus berlari dalam terjangan kejam Peluru […]