Pos

Transformasi Pendidikan Dasar dan Menengah: Jalan Menuju Indonesia Emas 2045 dalam Perspektif Asta Cita

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   A. Pendahuluan: Pendidikan Dasar dan Menengah di Era Transformasi Pendidikan dasar dan menengah adalah rumah awal tempat manusia belajar membaca realitas. Dari sinilah seorang anak mengenali bunyi huruf, tetapi juga gema nilai. Ia belajar berhitung, tetapi secara perlahan (dengan atau tanpa sadar), belajar menakar dirinya sendiri: siapa aku, di mana […]

Agama dan Bencana

Oleh: Gus Nas Jogja* Narasi ini dibuka dengan gambaran puitis tentang bencana alam—bukan sekadar gejolak fisik yang dingin, melainkan manifestasi ontologis dari keretakan hubungan mesra antara manusia dan kosmos. Gempa yang menggetarkan fondasi kita, banjir bandang dan tanah longsor yang merendam dosa-dosa kita—semuanya bukan lagi takdir buta (fate) yang datang dari langit yang asing, melainkan […]

Pentigraf dalam Dimensi Flash Fiction

Oleh Tengsoe Tjahjono* Pentigraf merupakan salah satu fenomena paling signifikan dalam lanskap literasi kontemporer Indonesia, terutama ketika masyarakat bergerak memasuki era digital yang ditandai oleh percepatan informasi, fragmentasi perhatian, serta perubahan besar dalam pola konsumsi teks. Sebagai bentuk cerita tiga paragraf, pentigraf bukan sekadar inovasi formal atau variasi dari cerita pendek tradisional, melainkan sebuah respons […]

Menjaga Bahasa Puisi: Antara Kebebasan Imajinasi dan Tanggung Jawab Makna

Oleh: Abdul Wachid B.S.*   1. Pendahuluan Dalam beberapa dekade terakhir, dunia perpuisian Indonesia memperlihatkan gejala yang menarik sekaligus mengkhawatirkan: semakin banyak puisi ditulis dengan gaya yang cenderung mengabaikan kejelasan makna. Kata-kata berjejal dalam deretan larik yang puitik secara bunyi, namun tak jarang kehilangan daya ungkap secara substansial. Bahasa seakan hanya menjadi parade metafora dan […]

Film, Bencana Alam dan Kita di Years of Living Dangerously

Oleh: Purnawan Andra*   Ketika potongan wawancara Harrison Ford dengan Zulkifli Hasan kembali berseliweran di lini masa, publik seakan menyaksikan kembali sebuah fragmen kecil dari sejarah yang enggan benar-benar hilang. Cuplikan dari seri dokumenter Years of Living Dangerously (YOLD) Episode 102: End of The Woods yang direkam lebih dari satu dekade lalu, tiba-tiba terasa segar—bahkan […]

JAFF dalam Transfigurasi Ekosistem Kebudayaan

Oleh: Gus Nas Jogja* Pengantar Esai ini menganalisis Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) bukan sekadar sebagai sebuah perayaan sinema, melainkan sebagai sebuah agen transfigurasi—transformasi yang membawa elevasi kultural dan profesional—dalam ekosistem kebudayaan Indonesia dan Asia. Dengan memanfaatkan data-data empiris terkini mengenai industri film nasional, esai ini mendeskripsikan pertumbuhan signifikan yang menempatkan sinema sebagai kompas peradaban […]

Membaca Pesan, Mencermati Tanda: Literasi Budaya Ekologis dalam Musibah Banjir Bandang Minangkabau dan Tapanuli

Oleh: Gus Nas Jogja* Pendahuluan: Kosmos yang Bicara dan Telinga Adat yang Membisu Bencana hidrologis masif yang melanda Sumatera, termasuk wilayah yang secara kultural terikat pada Ekosistem Bukit Barisan (seperti tragedi di Batang Toru dan wilayah Minangkabau lainnya), bukan hanya anomali iklim, melainkan sebuah “Pesan” yang disampaikan oleh alam. Pesan ini muncul akibat rusaknya ekosistem […]

Trust

Oleh: Mudji Sutrisno SJ*   “Trust” = kita hidup berdasarkan ini. Contoh-contoh: driver, pilot, orang tua, guru. Kini yang riil sedang terjadi perang saling menyandera (mengunci), mengancam antara kepentingan (interest) versus nilai (value). Bila kelompok kepentingan (‘nya’ sendiri + gerombolan) menuding orang-orang nilai sebagai partisan nilai, malah harus disyukuri sebab itulah ciri dasar nilai yaitu […]

Kreativitas Olah Budaya

Oleh: Mudji Sutrisno SJ*   Kreativitas kebudayaan merupakan misteri dari tetap tumbuhnya kemanusiaan ketika peradaban dihadapkan pada ujian-ujian sejarah. Ujian itu, misalnya, kekejaman politik; penindasan hak asasi; pemasungan alam pikiran merdeka; pengontrolan dan penghapusan pikiran-pikiran kritis dan perbedaan pendapat; dan humanisasi proses-proses bermasyarakat. Tapi, mengapa merupakan misteri? Pertama: karena ruang lingkup kemampuan-kemampuan manusia berada pada […]

Rusaknya Bahasa: Epistemologi Krisis dan Semiotika Absurditas

Oleh: Gus Nas Jogja* Esai ecek-ecek ini saya tulis sebagai sebuah tinjauan filosofis terhadap Katastropi Linguistik yang belakangan ini marak di seluruh platform media, yang pada akhirnya saya simpulkan sebagai Panggung Kekacauan dari Logos Universal ke pekikan Ad Hominem. Bayangkan saja, sebuah panggung debat di media elektronik, disiarkan langsung tanpa sensor. Di tengah perdebatan tentang […]