Menghadapi Tantangan Globalisasi Dengan Teater dan Tradisi Lokal
Oleh Zackir L Makmur*
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, menghadapi tantangan besar dalam menjaga kedaulatan dan identitas budaya di tengah arus globalisasi yang semakin cepat. Arus informasi dan budaya dari luar sering kali mengancam eksistensi budaya lokal, sehingga diperlukan upaya yang lebih konkret untuk melestarikan kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah di Indonesia.
Keberagaman budaya Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 700 bahasa daerah dan berbagai tradisi lokal, menjadi aset berharga yang tidak hanya penting bagi identitas nasional, tetapi juga berperan strategis dalam geopolitik dan geostrategi Indonesia. Dalam konteks ini, pelestarian budaya daerah, seperti yang ditunjukkan melalui Festival Teater Berbahasa Bali dan Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) di Jawa Timur, bukan hanya upaya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global.
Di tengah arus globalisasi, banyak budaya lokal yang terpinggirkan atau bahkan terancam punah, termasuk bahasa daerah yang menjadi elemen penting dalam identitas etnis. Bahasa Bali, sebagai contoh, adalah salah satu bahasa yang memiliki nilai historis dan budaya yang mendalam. Oleh karena itu, Festival Teater Berbahasa Bali yang digelar pada 20 dan 21 November 2024 di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Bali, bukan hanya sekadar acara seni, tetapi juga upaya pelestarian bahasa Bali sebagai bagian dari kebudayaan yang tak ternilai harganya.
Kegiatan semacam ini penting karena bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan pemikiran, sejarah, dan nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Dalam konteks geopolitik, melestarikan bahasa daerah seperti Bali juga menjadi bagian dari upaya mempertahankan kedaulatan budaya Indonesia di tengah gempuran budaya global yang semakin dominan. Sama halnya dengan Festival Teater Berbahasa Bali, Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Timur pada tahun 2024 juga merupakan bentuk konkret dari upaya pelestarian dan pengembangan bahasa daerah.
Festival ini melibatkan sepuluh provinsi, dan menunjukkan bahwa kekayaan budaya Indonesia tidak hanya terletak di Bali atau Jawa, tetapi tersebar di seluruh nusantara. Setiap daerah di Indonesia memiliki kebudayaan khas yang mencerminkan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik masyarakat setempat. Seiring dengan kemajuan zaman, penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga dan mengembangkan seni serta tradisi lokal agar tidak tergerus oleh budaya asing yang semakin mendominasi. Salah satu kekuatan terbesar dalam hal ini adalah teater dan seni pertunjukan daerah yang memiliki potensi besar untuk memperkenalkan dan mempopulerkan budaya lokal.
***
Teater sebagai bentuk seni pertunjukan memiliki potensi luar biasa dalam memperkenalkan budaya daerah ke dunia internasional. Melalui pertunjukan teater, masyarakat dapat menyampaikan cerita, nilai, dan sejarah mereka dengan cara yang menarik dan mendalam. Di Bali, misalnya, teater tidak hanya menjadi bentuk hiburan, tetapi juga sarana untuk mengajarkan nilai-nilai sosial, spiritual, dan budaya kepada generasi muda.
Teater di Bali sering kali dipadukan dengan musik, tari, dan ritual adat, sehingga menciptakan pengalaman yang menyeluruh dan menggugah bagi penonton. Begitu pula di daerah-daerah lain di Indonesia, teater berbahasa daerah menjadi sarana untuk merayakan kekayaan budaya lokal dan memperkenalkan identitas daerah tersebut kepada dunia luar.
Dari itu dalam konteks geopolitik dan geostrategi Indonesia, kebudayaan daerah memiliki peran penting dalam memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional. Melalui diplomasi budaya, Indonesia dapat memperkenalkan keberagaman budaya yang dimilikinya sebagai kekuatan soft power yang dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan negara-negara lain. Diplomasi budaya ini dapat mencakup berbagai kegiatan, mulai dari festival seni, pameran budaya, hingga pertukaran seni dan budaya antarnegara. Kegiatan-kegiatan seperti Festival Teater Berbahasa Bali atau Festival Teater Berbahasa Daerah dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia kepada dunia, sekaligus memperkuat pengaruh Indonesia di kancah internasional.
***
Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan kebudayaan daerah sebagai daya tarik pariwisata. Keberagaman seni dan budaya lokal, dari teater hingga tari, musik, dan seni kerajinan, dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara yang ingin merasakan kekayaan budaya Indonesia. Pariwisata budaya ini dapat berkontribusi tidak hanya pada perekonomian, tetapi juga pada diplomasi budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia internasional.
Melalui pengenalan seni dan budaya lokal, Indonesia dapat menunjukkan identitasnya sebagai negara yang kaya akan tradisi dan kebudayaan, serta memiliki komitmen terhadap pelestarian warisan budaya tersebut. Oleh karenanya dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah, peran pemerintah dan masyarakat sangatlah penting. Pemerintah, melalui lembaga seperti Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, dapat memberikan dukungan berupa kebijakan yang memfasilitasi kegiatan-kegiatan budaya daerah, termasuk pendanaan untuk acara-acara seni dan budaya.
Masyarakat juga memiliki peran besar dalam menjaga kelestarian budaya melalui pendidikan dan pengajaran kebudayaan lokal kepada generasi muda. Tanpa keterlibatan masyarakat, upaya pelestarian budaya daerah akan terasa kurang maksimal. Maka dari itu pendidikan formal maupun non-formal harus memperkenalkan dan menghargai keberagaman budaya Indonesia, sebagai bagian dari identitas nasional yang harus dijaga dan dilestarikan.
Bersamaan dengan ini pula geopolitik Indonesia dalam era globalisasi harus mencakup strategi untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Dalam menghadapi tantangan ini, Indonesia tidak hanya mengandalkan kekuatan militer dan ekonomi, tetapi juga kekuatan budaya sebagai soft power yang dapat mempengaruhi dunia. Kebudayaan daerah, melalui berbagai bentuk seni dan budaya lokal, menjadi bagian integral dari strategi nasional Indonesia untuk memperkokoh posisi geopolitik dan geostrategisnya.
Dengan memperkuat dan mempromosikan kebudayaan daerah, Indonesia mengirimkan pesan bahwa kebudayaan adalah bagian dari pembangunan nasional yang seimbang, yang tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi dan politik, tetapi juga pada pelestarian warisan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa. Maka geopolitik dan geostrategi Indonesia harus mengakomodasi upaya pelestarian kebudayaan daerah sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat posisi negara di dunia internasional.
Kegiatan seperti Festival Teater Berbahasa Bali dan Festival Teater Berbahasa Daerah adalah contoh konkret bagaimana budaya lokal dapat dijaga dan diperkenalkan kepada dunia. Budaya daerah bukan hanya menjadi bagian dari identitas nasional, tetapi juga merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam memperkokoh posisi geopolitik dan geostrategisnya di kancah global. Dengan melestarikan dan mempromosikan kebudayaan daerah, Indonesia tidak hanya mempertahankan jati dirinya, tetapi juga memperkuat pengaruhnya sebagai negara dengan kekuatan budaya yang kaya dan beragam.***
—–
*Zackir L Makmur, pemerhati masalah sosial kemasyarakatan, Anggota Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL), aktif di IKAL Strategic Center (ISC), dan penulis buku “Manusia Dibedakan Demi Politik” (2020), serta kumpulan puisi “78 Puisi Filsafat Harapan: Percakapan Kaboro dan dan Kinawa” .